
Sriharikota, gatra.net - India membatalkan peluncuran pesawat ruang angkasa satu jam sebelum lepas landas. Juru bicara Badan Antariksa India, B. R. Guruprasad mengatakan bahwa Misi Chandrayaan 2 dibatalkan karena terjadi gangguan teknis pada peluncur roket.
Dilansir AP News, Senin (15/7), Guruprasad mengatakan bahwa hitungan mundur tiba-tiba berhenti pada menit ke 56. Belum diketahui kapan peluncuran ulang misi tersebut.
Chandrayaan dirancang untuk melakukan pendaratan di kutub selatan bulan. Selain itu, misi tersebut ditujukan untuk mengirim penjelajah mengeksplorasi endapan air yang dikonfirmasi oleh misi luar angkasa India sebelumnya.
Baca Juga: India Tunda Peluncuran Pesawat Ruang Angkasa Chandraayan-2
India siap menjadi negara dengan ekonomi terbesar kelima di dunia. Perdana Menteri India, Narendra Modi yang bersemangat nasionalis ingin sekali memamerkan kecakapan negaranya dalam bidang keamanan dan teknologi. Jika India mengelola soft landing, sebutnya, itu akan menjadi yang keempat setelah AS, Rusia, dan Cina.
Ketua Badan Penelitian Antariksa India, K. Sivan mengatakan pada konferensi pers pekan lalu bahwa misi Chandrayaan 2 yang bernilai sekitar US$140 juta adalah program yang paling bergengsi di negara itu.
Setelah penghitungan mundur yang dimulai pada hari Minggu lalu, Sivan telah mengunjungi dua tempat pemujaan Hindu untuk berdoa bagi keberhasilan misi tersebut.
Baca Juga: Sistem Navigasi Galileo Alami Gangguan Layanan
Sejak didirikan pada 1962, program luar angkasa India telah banyak dikritik karena dinilai tidak pantas untuk negara berkembang yang kelebihan penduduk. Namun, penelitian ruang angkasa yang telah dilakukan beberapa dekade ini memungkinkan India untuk mengembangkan teknologi satelit, komunikasi, dan penginderaan jauh. Hal itu dinilai dapat membantu menyelesaikan masalah sehari-hari, membaca migrasi ikan, hingga memprediksi badai dan banjir.
Karena penundaan yang berulang, membuat India melewatkan kesempatan untuk mencapai soft landing pertama di dekat kutub selatan bulan. Sementara, misi Chang'e 4 Cina melakukan pendaratan dan penjelajahan di daerah itu pada Januari silam.
Misi Chandrayaan 1 India telah mengorbit bulan pada 2008 dan telah mengkonfirmasi keberadaan air di tempat itu. Badan Penelitian Luar Angkasa India ingin penjelajah pada misi barunya untuk menyelidiki lebih jauh sisi jauh bulan.