Home Gaya Hidup Jelang Puncak Kemarau, BPBD Sumsel Tambah 1.500 Personil

Jelang Puncak Kemarau, BPBD Sumsel Tambah 1.500 Personil

 

Palembang, gatra.net – Menjekang puncak musim kemarau akan terjadi akhir bulan Juli, BPBD Sumsel menambah setidaknya 1.500 personil. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPBD Sumsel, Iriansyah usai menghadiri upacara gelar pasukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel, Selasa (9/7).

Dikatakannya, pihak BPBD telah menambah petugas guna melakukan pengawasan hutan dan lahan yang rawan terbakar pada tahun ini. Untuk memaksimalkan pencegahan atas bencana tersebut sudah dilakukan penambahan personil sebanyak 1.500 petugas dari BPBD Kabupaten/Kota dan unsur TNI/Polri “Ada penambahan menjelang puncak musim kemarau, upaya pencegahan lebih diutamakan. Jangan sampai terjadi api,” ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya menyiagakan 7.649 petugas untuk melakukan pengawasan dan penanggulangan Karhutla. Jumlah ini hampir sama dibandingkan tahun lalu. Penambahan personil diharapkan karhutla tidak sampai menjadi bencana kabut asap,” Semoga kemarau ini akan lebih bisa diatasi,” terangnya.

Selain menambah petugas, BPBD Sumsel juga berupaya mengaktifkan kembali 756 posko karhutla yang digunakan untuk mencegah dan mengatasi Karhutla pada tahun lalu. Menghadapi puncak musim kemarau, posko diaktifkan karena cukup efektif mencegah dan mengatasi Karhutla pada kemarau tahun lalu, “Keberadaan posko diaktifkan kembali", pungkas Iriansyah.

Usai menghadiri upacara, Kepala BNPB Letjen TNI (Purn) Doni Monardo menjelaskan Indonesia merupakan supermarket bencana dan Indonesia juga menjadi laboratorium guna berbagai penelitian terkait dengan kebencanaan. Indonesia berada di pertemuan tiga patahan lempeng besar subduksi induksi Asia dan Pasifik serta terdapat 295 patahan lempeng dan berada di posisi ring of fire dengan 500 gunung api dan 127gunung tersebut dalam kondisi aktif.

“Dengan kondisi ini, bangsa kita menjadi lebih siap dan tangguh dalam menghadapi peristiwa kebencanaan. Pelayanan publik yang terbaik adalah ketika negara hadir bisa menyelamatkan manusia dan ekosistem yang ada di wilayah nasional”, terangnya.

Selain itu, gerakan pencegahan perlu dimaksimalkan dalam mengatasi ancaman Karhutla pada musim kemarau yang diprediksi sedikit lebih lama dari kondisi tahun sebelumnya. "Saya sangat berharap satgas bisa melakukan pendekatan mengajak masyarakat berpartisipasi dalam melakukan pencegahan Karhutla di sekitar kawasan permukiman penduduk dan lingkungan Desa rawan kebakaran," ujarnya.

Satgas Karhutla Sumsel harus melakukan pendekatan dengan masyarakat yang berpotensi menyebabkan Karhutla. Beberapa pendekatan diharapkan bisa mencari tahu pendekatan serta pengenalan budaya hidup mencegah Karhutla. "Mari mencegah dan menjaga alam dari kebakaran hutan dan lahan. Kita jaga alam maka alam akan menjaga kita", pungkasnya.

Komandan Korem 044/Gapo Kolonel Arh Sonny Septiono selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) menyatakan pihaknya terus mengkordinasikan seluruh sumber daya yang dimiliki guna mencegah terjadinya karhutla tahun ini.

 

 

203