
Dublin, gatra.net - Badan Perlindungan Lingkungan Republik Irlandia menemukan kadar nitrogen dioksida yang tinggi di pusat keramaian kota di Irlandia, terutama di jalan tol M50 dan Dublin Port Tunnel.
Adanya temuan tersebut membuat pemerintah setempat bersigap untuk menyusun skema pengurangan populasi udara, termasuk mengurangi jumlah kendaraan di pusat kota.
Menteri Transportasi Irlandia, Shane Ross dan Menteri Bidang Iklim dan Lingkungan, Richard Bruton menyatakan keprihatinannya terhadap temuan Badan Perlindungan Lingkungan tersebut.
Dilansir dari BBC, kendaraan diesel menghasilkan emisi nitrogen dioksida (NO2) yang jauh lebih tinggi daripada mesin pembakaran lainnya. Gas seperti NO2 dan partikel kecil yang dikenal sebagai PM, dapat masuk ke dalam tubuh dengan menyebabkan kerusakan organ berkelanjutan.
Efek polusi udara tersebut sangat menganggu penderita asma, karena udara kotor dapat menyebabkan masalah kronis dan memicu penyakit pernapasan. Diketahui anak-anak dan lansia sangat rentan terhadap efek nitrogen dioksida.
Laporan dari Badan Perlindungan Lingkungan Republik Irlandia (EPA) mengungkapkan bagaimana pentingnya bagi pemerintah membuat Rencana Aksi untuk mengatasi masalah iklim. Termasuk di dalamnya gagasan untuk mengoperasikan 180.000 kendaraan listrik di jalan Irlandia. Dalam jangka panjang pada 2025 ada konsep untuk memangkas ketergantungan sistem transportasi umum terhadap bahan bakar fosil.
Upaya lain yang dilakukan termasuk membangun 200 km jalur sepeda baru di Dublin, ibu kota Irlandia, dan penambahan taman baru dan strategi "greeny" dalam berkendara.
EPA menyebut dengan mencapai target 70% listrik terbarukan akan memiliki dampak besar pada kualitas udara di kota-kota Irlandia.
Menteri Bidang Iklim dan Lingkungan, Richard Bruton mengatakan bahwa pihaknya akan bahu membahu mengatasi persoalan tersebut. "Kami sekarang akan mengumpulkan badan-badan terkait untuk memastikan kami mengambil tindakan segera mengenai persoalan ini dan meningkatkan kualitas udara di Dublin," ujarnya.