
Jakarta, gatra.net - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi (UNHCR), serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan beberapa kementerian terkait tengah melakukan proyek pelatihan pengungsi.
"Pemerintah mengambil opsi ini agar ada proses pelatihan bagi pengungsi yang terdampar. Dengan adanya pelatihan, mereka bisa mendapatkan skill," ungkap Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan Kemlu RI, Achsanul Habib ketika memberi pernyataan pada pers di Kantin Diplomasi, Kemlu RI, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).
Menurut Habib, dengan adanya pelatihan para pengungsi akan lebih mudah dalam hidup ke depannya. Jika sudah sampai ke negara tujuan ataupun kembali ke negara asalnya, maka para pengungsi bisa mencari kerja dengan kemampuan yang dibantu dipersiapkan oleh Pemerintah Indonesia.
Program pelatihan ini sebenarnya sudah dijalankan oleh UNHCR. Menurut Kepala Representatif UNHCR untuk Indonesia, Thomas Bargas mengatakan, pihaknya sudah meluluskan angkatan pertama program pelatihan pada 2018, angkatan pertama ini katanya diluluskan sekitar 1,5 bulan yang lalu.
"Ada sekitar 80-100 pengungsi yang lulus di angkatan pertama ini, sementara itu ada 14 wirausahawan lokal yang lulus juga diturutsertakan dalam program ini," tambahnya.
Habib mengatakan, UNHCR dari dulu sudah merintis program pelatihan dan saat ini Pemerintah Indonesia sedang mengkajinya lebih lanjut. Dengan adanya program ini, Indonesia bisa semakin terlibat dalam mendukung program pencari suaka.