Home Kesehatan Serangga Ini Bisa Mengganggu Aktivitas di Musim Panas

Serangga Ini Bisa Mengganggu Aktivitas di Musim Panas

San Francisco, gatra.net - Menghadapi musim panas, yang harus diwaspadai tidak hanya efek udara panasnya saja. Tetapi juga munculnya serangan-serangga yang dapat mengganggu aktivitas kita di luar ruangan.

Beberapa serangga ini rentan berada di luar saat udara panas. Sebut saja nyamuk, kutu dan jenis-jenis serangga yang menyengat. Sebelum berencana untuk keluar rumah, baiknya pelajari serangga apa saja yang menganggu. Bagaimana pula cara mencegahnya seperti yang dilansir dari Healthline, Senin (8/7), berikut ini.

1. Nyamuk

Serangga penghisap darah ini mudah dikenali dari dengungan dan gigitan gatal mereka. Namun, terkadang gigitan nyamuk lebih dari sekadar gangguan. Banyak penyakit serius yang bersumber dari nyamuk di antaranya, malaria, virus west nile, zika, dan japanese ensefalitis. Penyakit yang ditularkan nyamuk sangat bervariasi berdasarkan geografi dan jenis nyamuknya. Jika berada di Amerika Utara, ada sedikit kekhawatiran akan penularan "skeeter syndrome".

"Sindrom ini memiliki reaksi-reaksi yang cenderung cukup besar, lebih besar dari respons peradangan khas di kulit. Mereka juga dapat memiliki beberapa gejala seperti demam ringan dan tidak enak badan secara keseluruhan," kata Asisten Profesor Klinis Kedokteran di Divisi Alergi dan Imunologi Ohio State University, dr. Kara Wada.

2. Kutu

Kutu dikenal sebagai pembawa penyakit serius seperti penyakit lyme dan sumber virus powassan. “Hal terpenting yang perlu diketahui orang adalah berbagai jenis kutu membawa kuman berbeda," terang Direktur University of Rhode Island Center for Vector-Borne Disease, Thomas Mather.

Diketahui, hanya varietas kutu berkaki hitam di negara Barat yang dapat menularkan penyakit lyme. Tetapi, jika kita tinggal di daerah tempat kutu lone star hidup, harus tetap waspada adanya kemungkinan komplikasi lain seperti alergi alpha-gal. Alergi ini menyebabkan individu mengembangkan alergi terhadap galaktosa-alfa-1,3-galaktosa, karbohidrat yang ditemukan dalam sel mamalia non-primata termasuk sapi, domba dan babi.

3. Lebah

Tidak seperti nyamuk dan kutu, lebah berisiko terhadap kesehatan karena sengatannya yang dapat membuat reaksi alergi serius yang dikenal sebagai anafilaksis. Anafilaksis dapat diidentifikasi oleh sekelompok gejala termasuk pusing, pingsan, gatal-gatal dan pembengkakan pada wajah dan bibir. “Lebah adalah serangga yang menyengat manusia dan berpotensi memberikan dampak reaksi alergi yang mengancam jiwa,” lanjut Wada.

Alergi anafilaksis berat yang ditimbulkan oleh lebah membutuhkan intervensi medis darurat dan penggunaan epinefrin yang dapat disuntikkan (umumnya dikenal dengan nama merek EpiPen). Mungkin juga memerlukan rawat inap jika gejala tidak sembuh.

4. Semut Api

Tidak semua semut menggigit, tetapi jika kita tinggal di daerah yang banyak dijumpai semut api akan berbeda kondisinya. Sama seperti lebah, mereka menghadirkan potensi reaksi alergi dan anafilaksis pada beberapa orang. Semut yang berasal dari Amerika Selatan ini diyakini telah bermigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1918 dengan kapal kargo dari Argentina ke Alabama. Untuk mengobati sengatannya, kita dapat menyuntikan epinefrin sebagai penangkal kuat anafilaksis yang disebabkan oleh gigitan semut.

5. Triatoma (Kissing Bugs)

Meskipun namanya manis, kenyataanya makhluk ini tidak sesuai dengan namanya. Bahkan, kotorannya pun bisa mematikan. Serangga ini diketahui menghuni Amerika Tengah dan Selatan. Tetapi, mereka telah diidentifikasi di 28 negara bagian di seluruh Amerika Serikat dan telah membuat terobosan di tempat-tempat yang lebih jauh ke utara, termasuk sejauh Delaware.

Serangga ini menggigit dan memakan darah di sekitar mulut, serta mata manusia yang tidur. Mereka mampu menularkan parasit trypanosoma cruzi melalui kotoran mereka. Parasit tersebut bertanggung jawab atas penyakit Chagas. Penyakit Chagas juga dikaitkan dengan gagal jantung, stroke, aritmia dan kematian mendadak.

2035