
Jakarta, gatra.net - Jaringan aplikasi arisan digital "Mapan" kini sukses menggaet 3 juta anggota dari daerah Jawa dan Bali. Keberhasilan itu diperoleh sejak Mapan diakuisisi Gojek pada 2018 lalu. CEO Mapan, Hendra Tjanaka mengatakan dari keseluruhan total anggota, 250 ribu di antaranya merupakan ketua arisan.
"Hingga saat ini kita sudah punya 3 juta anggota, dari seluruh daerah di Jawa dan Bali. Paling banyak ada di Jabodetabek, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Madura. Tapi itu pun sebenarnya sebaran anggota kita cukup merata," ujar Hendra, saat ditemui gatra.net di Dapur Sunda Smesco, Jakarta Selatan, Minggu (7/7).
Meski untuk strategi bisnis Mapan masih berfokus di Jawa dan Bali, namun anggota Mapan banyak yang berasal dari luar Jawa, khususnya Sumatera. Anggota yang berasal dari luar Jawa tersebut, terang Hendra, merupakan anggota yang diajak langsung oleh ketua arisan.
"Ada juga di luar Jawa, paling banyak dari Sumatera. Mereka itu anggota yang direkrut langsung oleh ketua arisan. Biasanya masih ada hubungan saudara dengan ketua arisan," jelasnya.
Banyaknya anggota jaringan Mapan saat ini, menurut Hendra tidak terlepas dari peran ketua arisan. Ketua berperan melebarkan jaringan dengan merekrut anggota lainnya, kemudian menjadikannya sebuah komunitas kecil.
Dengan menyasar segmen masyarakat kelas menengah dan bawah, baik yang berasal dari pedesaan maupun perkotaan, Mapan telah berhasil meningkatkan taraf hidup anggotanya.
"Sasaran kami adalah masyarakat dari kelas menengah dan menengah ke bawah. Kebanyakan dari pedesaan, tapi banyak juga yang dari kota. Kami ingin membantu mereka yang tidak punya uang untuk beli barang, atau untuk mereka yang punya uang, tapi tidak ada akses untuk beli," tambah Hendra.
Untuk teknisnya, dalam satu komunitas atau kelompok, terdiri dari 5-10 orang, dapat membeli barang sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk pembayaran, anggota arisan dapat menggunakan aplikasi gopay, transfer atm, pembayaran melalui alfamart, atau pembayaran langsung saat barang tiba di tujuan.