Home Gaya Hidup Bulu Mata Palsu Purbalingga Pukau Pengunjung AOE 2019

Bulu Mata Palsu Purbalingga Pukau Pengunjung AOE 2019

Purbalingga, Gatra.com – Purbalingga, Jawa Tengah dikenal sebagai sentra penghasil bulu mata dan rambut palsu besar di tanah air. Bulu mata palsu Purbalingga diekspor ke negara-negara Asia Pasifik, Eropa hingga Amerika.

Tak aneh jika kemudian bulu mata Purbalingga menyedot perhatian dalam ajang Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2019 yang digelar di JCC Senayan, 3-5 Juli 2019. Produk unggulan Purbalingga tersebut banyak diminati pengunjung event yang diselelenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

"Saya baru tahu dari event ini ternyata bulu mata yang dipakai artis-artis produksi dari Purbalingga," ujar Elisabeth, pengunjung asal Samarinda, Kalimantan Timur, dikutip dari keterangan tertulis Pemkab Purbalingga, Jumat malam (5/7).

Tak sekadar tertarik, ia pun berminat untuk memasarkan produk itu di daerahnya. Tak hanya Elisabeth, kaum hawa pengunjung AOE 2019 rata-rata tertarik datang ke stand Purbalingga karena bulu mata dan wig-nya. Tak jarang mereka memborong untuk dipakai sendiri maupun dijual lagi.

Beda dengan kaum hawa yang lebih tertarik kepada hal-hal yang berbau kecantikan. Pria, lebih tertarik ke bidang yang lebih maskulin, otomotif.

Soal ini, Kabupaten Purbalingga membawa knalpot produksi Purbalingga. Knalpot Purbalingga juga dikenal berkualitas. Sejumlah pabrikan dalam negeri dan luar negeri bekerja sama dengan para produsen knalpot Purbalingga.

Namun begitu, pangsa pasar terbesar knalpot Purbalingga adalah perorangan. Misalnya, Rhenold, pengunjung asal Jakarta. Ia mengaku kerap membeli knalpot Purbalingga secara daring.

"Knalpot Purbalingga kualitasnya bagus, saya sering beli online," ucap Rhenold.

AOE adalah ajang tahunan yang khusus digelar untuk mempromosikan potensi daerah. Acara tersebut dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto.

Wiranto yang datang mewakili Presiden Joko Widodo meminta daerah-daerah berkolaborasi dalam inovasi untuk memajukan daerah masing-masing.

"Presiden Jokowi mengharapkan adanya inovasi-inovasi baru di semua daerah tetapi juga berkolaborasi. Jadi setiap daerah berpacu dalam inovasi, tetapi harus ada kolaborasi," ujarnya.

Wiranto berharap, pemerintah daerah dapat saling belajar dan saling mengombinasikan keunggulan daerah masing-masing. Di samping itu, pemerintah daerah harus fokus menggarap produk unggulan itu supaya bisa bersaing di tingkat dunia.

Penyelenggaraan AOE dua tahun terakhir ditandai tercapainya transaksi bisnis sebesar kurang lebih Rp 4 triliun antara investor dan buyers, baik dari dalam maupun luar negeri. Gelaran tersebut dihadiri oleh puluhan ribu pengunjung, investor dan buyer dari dalam dan luar negeri.

Tahun ini, AOE yang fokus pada pariwisata, perdagangan dan investasi mengambil tema "Kemitraan Bisnis untuk Peningkatan Ekonomi Lokal Berkelanjutan". Apkasi yang beranggotakan 416 pemerintah kabupaten bertekad terus meningkatkan kemampuan agar dapat memenangkan persaingan di pasar lokal, regional, maupun di tingkat internasional.

Kabupaten Purbalingga selaku anggota Apkasi rutin menghadiri acara tersebut. Pada ajang tersebut, Kabupaten Purbalingga juga menghadiri Workshop Pengembangan Pariwisata yang dihadiri Kepala Dinporapar, Yanuar Abidin, dan Bussines Matching yang dihadiri Plt. Kepala DPMPTSP, Mukodam.

"Kali ini, selain knalpot dan bulumata, Purbalingga juga menghadirkan wayang suket yang dikombinasikan dengan bingkai kayu jati, juga kopi lokal Purbalingga," ucap Dinperindag Kabupaten Purbalingga, Sidik Purwanto.

750