Jakarta, gatra.net - Bupati Nias, Sokhiatulo Laoli mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias membutuhkan dana investasi sebesar Rp5 triliun untuk memajukan sektor pariwisata dengan membangun aksesibilitas dan amenitas di Nias.

"Potensi wisata di Nias itu sangat bagus, bahkan tidak kalah dengan Bali. Persoalannya kita masih butuh pembangunan infrastruktur. Itulah kerja kita ke depan," ungkapnya saat ditemui gatra.net di pameran Apeksi Otonomi Expo (AOE) 2019, JCC, Jakarta Kamis (4/7).

Laoli mengatakan, pembangunan aksesibilitas dan amenitas bertujuan untuk menggenjot kunjungan wisatawan ke Nias. "Kami butuh pembangunan jalan yang bagus, di bidang transportasi kami juga mengupayakan pengembangan bandara," ujarnya.

Meski saat ini sudah ada direct flight dari Jakarta ke Nias, tapi itu masih dikuasai maskapai Garuda Indonesia. "Jadi kami masih terus upayakan pembangunan hingga menjadi bandara internasional. Jadi bukan cuma penerbangan domestik, tapi kalau bisa ada direct flight dari Singapura, Malaysia, Bangkok ke Nias," tambahnya. 

Selain aksesibilitas, Nias juga membutuhkan peningkatan amenitas. Laoli mengatakan Nias membutuhkan kehadiran hotel-hotel premium (berbintang) agar wisman yang berkunjung ke Nias bisa semakin nyaman. "Saya harap dengan mengikuti event AOE 2019 ini membuat investor tertarik membangun hotel di Nias, karena saat ini hotel di Nias kebanyakan kelas Melati saja, belum ada yang berbintang" jelasnya.

Kabupaten Nias yang berada di Sumatera Utara (Sumut) memiliki segudang destinasi wisata menarik. Jejeran pantai dan surf spot telah lama menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara (wisman) untuk berkunjung, begitu pula rumah adat dan tradisi lompat batu yang menjadi daya tarik wisata di Nias.

Menurut Laoli, wisman yang berkunjung ke Nias berasal dari banyak negara seperti Amerika, Norwegia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Cina, kebanyakan mereka datang untuk menjajal ombak pantai-pantai di Nias.

Tahun lalu wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) yang berkunjung ke Nias mencapai 20.000 wisatawan. "Ke depan kalau kita sudah menambah infrastruktur saya harapkan bisa 50.000 kunjungan wisatawan," terangnya.