Kupang, gatra.net - Peranan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pembangunan. Tidak beda dengan para pengusaha besar lainnya yang ada. Bedanya hanya soal SDM dan modal saja.

“Mereka sama–sama berkontribusi untuk pembangunan di kota Kupang. Sama–sama membayar pajak yakni retribusi. Hanya beda angka, nominalnya saja. Karena itu terobosan yang dilakukan Dinas Koperasi dan UKM Kota Kupang kali ini sudah tepat sesuai perkembangan zaman,” kata Pejabat Sekretaris Daerah Kota Kupang Ir. Elvianus Wairata, M.Si membuka pelatihan manajemen usaha bagi PKL yang berlangsung di Aula Tirta PDAM Kota Kupang Kamis (4/7). 

Berkaitan dengan itu harap Ir. Elvianus Wairata, M.Si agar pelatihan manajemen bisnis untuk PKL ini harus dilakukan secara kontinyu dan digilir untuk semua yang ada. Agar secara bertahap para PKL yang tersebar di kota Kupang mendapat porsi pelatihan seperti ini juga.

“Pelatihan manajemen ini sangat bagus. Bagaimana memberikan pengetahuan untuk meningkatkan kiat bisnis PKL. Tetapi jangan hanya sebatas 100 orang ini saja. Harus diupayakan digilir agar semua PKL yang ada mendapatkan pelatihan seperti ini juga,” jelas Elvianus.

Dia mengatakan pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan tidak terlepas dengan keberadaan pengusaha kecil golongan ekonomi lemah. “Untuk itu, sebagai bentuk kepedulian dan tanggungjawab pemerintah terhadap keberadaan dan aktivitas para PKL, maka kali ini diberdayakan dengan melatih manajemen bisnisnya,” ujarnya.

Tantangan pembangunan Kota Kupang kata Elvianus,semakin hari semakin kompleks dan berubah dengan cepat. Karena itu PKL juga dituntut untuk mencermati setiap situasi dan peluang yang muncul.

“Tantangan bisnis diera sekarang ini terutama di era digital ini semakin kompleks. Para pedagang kaki lima juga harus menguatkan kiat bisnisnya. Saya lihat ada PKL yang sudah maju, memesan barang dagangan melalui jasa digital dan diantar jasa Grab. Ini bagus,” ungkapnya.

Sebagaimana laporan panitia pelaksana, pelatihan kali ini untuk 100 pedagang kaki lima dari wilayah Kecamatan Kelapa Lima. Lima Kecamatan lainnya menyusul.

Materi yang diberikan meliputi materi UKM dan Peningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kota Kupang, cara produksi pangan yang baik dan sanitasi higienis pengolahan pangan, serta peran pemerintah Kota Kupang dalam pemberdayaan PKL.