
Kerinci, gatra.net – Mahalnya harga cabai di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh, serta beberapa daerah lainnya di Provinsi Jambi, disebabkan minimnya pasokan dari petani.
Petani cabai di Gunung Kerinci, Yon, mengaku saat ini rata-rata tidak ada petani yang panen cabai. “Masa panen sudah habis. Petani mulai memasuki masa tanam,” katanya, Kamis (4/7).
Mahalnya harga cabai, tidak hanya terjadi di Kerinci saja, namun juga di daerah lainnya di Provinsi Jambi. Karena di Merangin, Bungo, Sarolangun, dan Kota Jambi, cabai juga dipasok dari Kerinci.
“Kan cabai di Kota Jambi banyak yang didatangkan dari Kerinci, dan sebagian dari Bengkulu. Saat musim tanam seperti sekarang, apalagi menjelang lebaran haji, harga pasti mahal,” ucap Yon.
Baca Juga: Harga Cabai di Kerinci Naik jadi Rp65 Ribu
Minimnya pasokan cabai dari petani, juga diakui oleh Jasdi, pedagang cabai di pasar Tanjung Bajure, Sungaipenuh.
Menurutnya, kebanyakan pedagang cabai di pasar-pasar tradisional di Sungaipenuh-Kerinci, menjual cabai lokal yang didapat dari petani di wilayah Kecamatan Kayu Aro dan Kecamatan Gunung Kerinci.
"Kurangnya pasokan dari petani, khususnya petani dari Kecamatan Kayu Aro dan Gunung Raya," katanya.