
Jakarta, gatra.net – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendapat bantuan hibah dari Pemerintah Swiss untuk meningkatkan kualitas perikanan yang berdaya saing.
Program hibah pemerintah Swiss senilai US$1,75 juta atau setara Rp24,7 miliar (CHF 1,7 juta) akan dilaksanakan pada periode 2019-2022. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pasar produk perikanan Indonesia melalui peningkatan kepatuhan terhadap standard mutu internasional.
Untuk mewujudkannya KKP bersama Kedutaan Besar Swiss di Indonesia dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) melakukan nota kesepahaman dalam perpanjangan program Smart-Fish (2019-2022) di Jakarta.
Program yang akan difokuskan pada Global Quality and Standards Program (GQSP) merupakan bentuk kemitraan strategis antara Swiss dan UNIDO untuk mempromosikan perdagangan dan daya saing.
Program ini akan melanjutkan hasil program sebelumnya, yang memberikan dampak positif pada sekitar 6.000 pemangku kepentingan di 37 kabupaten/kota yang tersebar di 16 provinsi di seluruh Indonesia.
Sekretaris Jenderal KKP merangkap Plt Direktur Jenderal Daya Saing Produk, Nilanto Perbowo mengatakan, Smart-Fish telah membantu mewujudkan pengembangan sektor perikanan nasional terutama untuk tiga rantai nilai komoditas: rumput laut, pangasius (patin), dan P&L tuna.
"Untuk rantai nilai pangasius, program ini telah memperkenalkan metode budi daya baru yang telah meningkatkan efisiensi, kualitas, dan warna daging yang lebih baik, serta peningkatan produksi. Branding "One-by-One" untuk P&L tuna juga telah mempromosikan perikanan pole and line Indonesia sebagai perikanan ramah lingkungan, berkelanjutan, dan memiliki praktik penangkapan ikan yang lebih baik," ungkap Nilanto, di Balai kartini, Jakarta, Kamis (4/7).
Sementara itu, Duta Besar Swiss, Kurt Kunz mengatakan, dengan hasil yang memuaskan dari program sebelumnya, pemerintah Swiss berkomitmen untuk melanjutkan dukungannya pada program lanjutan Smart-Fish ini.
"Swiss adalah mitra strategis program Smart-Fish. Kami sangat mengapresiasi dukungan kuat yang telah diberikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Program Smart-Fish telah memberikan hasil dan pencapaian yang memuaskan dan akan dilanjutkan untuk disebarluaskan ke seluruh Indonesia," kata Kurt Kunz.
Sebagai catatan, pada Mei 2019 Indonesia melakukan ekspor perdana sekitar 200 ton patin beku (fillet dan cut-portion) ke Arab Saudi dengan nilai sekitar US$472 ribu. Diperkirakan permintaan Timur Tengah untuk pangasius mencapai US$36 juta per tahun.