
Washington D.C., gatra.net - Iran telah mengumumkan pada Senin (1/7) bahwa pihaknya telah mengumpulkan lebih banyak uranium melebihi jumlah yang diizinkan berdasarkan perjanjian nuklir pada 2015. Menanggapi hal itu Presiden AS, Donald Trump menyebut bahwa Iran sedang bermain api.
"Tidak ada pesan ke Iran. Mereka tahu apa yang mereka lakukan. Mereka tahu apa yang mereka mainkan, dan saya pikir mereka bermain dengan api. Jadi, tidak ada pesan apa pun ke Iran," kata Donald Trump pada Selasa (2/7), dilansir dari Aljazeera.
Kantor Berita Fars Iran melaporkan bahwa cadangan uranium yang diperkaya negara itu kini telah melewati batas 300 kg yang diizinkan berdasarkan kesepakatan.
Baca Juga: Iran Langgar Kesepakatan Batas Kepemilikan Uranium
Pengumuman Teheran menandai langkah besar pertama di luar ketentuan pakta sejak Amerika Serikat melanggar perjanjian tersebut lebih dari setahun yang lalu. Namun, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan langkah itu bukan pelanggaran perjanjian, namun alasan Iran menggunakan haknya untuk menanggapi pelanggaran AS.
Langkah ini disebut dapat memiliki konsekuensi yang luas untuk diplomasi pada saat negara-negara Uni Eropa berusaha menarik AS dan Iran keluar dari konfrontasi.
Sementara itu, Badan Pengawas Nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), yang memantau program nuklir Iran berdasarkan kesepakatan itu, mengkonfirmasi di Wina bahwa Teheran telah melanggar batas tersebut.
Baca Juga: AS Jatuhkan Sanksi, Iran Ancam Langgar Kesepakatan Nuklir
Gedung Putih sebelumnya mengatakan akan terus menerapkan tekanan maksimum pada Iran sampai para pemimpinnya mengubah tindakan mereka.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Arms Control Association, Daryl Kimball menyebut tidak ada standar internasional yang melarang Iran memperkaya uraniumnya. "Bukan itu masalahnya. Persoalannya adalah posisi Amerika," katanya kepada kantor berita Reuters.
Sementara negara-negara Eropa, mendesak Iran untuk tidak mengambil langkah lebih lanjut terkait tindakannya.