
Washington D.C., gatra.net - Sebuah konferensi astrobiologi di Washington D.C., Amerika Serikat (AS) yang diadakan pada 26 Juni 2019 membicarakan tentang anatomi gurita. Mungkin memunculkan rasa penasaran, apa hubungannya gurita dengan aspek kehidupan di antariksa?
"Gurita dapat memberi kita pemahaman tentang keragaman kognisi di dunia. Bahkan mungkin alam semesta," ucap pemateri seminar yang juga merupakan lulusan ilmu saraf perilaku tubuh dan astrobiologi di University of Washington, Dominic Sivitilli, yang dikutip dari laman Live Science.
Gurita dianggap sebagai makhluk yang sangat cerdas. Mekanisme tubuh gurita dalam upaya memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya sangat berbeda secara dramatis dari teknik yang digunakan dalam kategori vertebrata cerdas.
"Oleh karena itu, kognisi gurita dapat berfungsi sebagai model alternatif yang penting dalam upaya memahami kecerdasan makhluk hidup. Hal ini dapat mempersiapkan para ahli untuk mengenali ekspresi kehidupan cerdas yang tidak biasa yang berasal dari luar bumi (alien)," kata Sivitilli.
Pada dasarnya, gurita "mengalihdayakan" perhitungan tentang bagaimana menggerakkan tubuh mereka, menugaskan respon-respon motorik tubuhnya ke kendali otonomi di masing-masing lengannya, daripada mengandalkan otak pusat untuk memberitahu lengan apa yang harus digerakan.
Para peneliti menggunakan kamera dan komputer untuk mendeteksi tiap gerakan gurita dan kemudian memodelkan bagaimana gurita berpersepsi terhadap lingkungannya. Setelah itu, memproses informasi tentang lingkungannya tersebut berdasarkan dari gerakan di tiap lengannya.
"Apa yang kita lihat adalah bagaimana informasi sensorik diintegrasikan dalam jaringan tubuh gurita sementara gurita tersebut membuat keputusan yang rumit dari tiap lengannya," ungkap Sivitilli.