

Surabaya, gatra.net - Tiga mahasiswi Departemen Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menawarkan solusi baru pengolahan limbah medis padat rumah sakit. Tidak seperti cara konvensional dengan pemanasan suhu tinggi, mereka memilih menggunakan jamur.
Anne Dwi Tsamarah, Lely Dwi Astuti dan Ulfa Miki Fitriana yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini mengusulkan metode biodegradasi dengan menggunakan kombinasi jamur Aspergillus oryzae dan Trichoderma viride. “Dua jamur ini berperan sebagai agen pendegradasi limbah medis padat berupa wadah infus yang merupakan limbah terbesar rumah sakit,” papar Anne yang menjadi ketua tim.
Ia menjelaskan bahwa jamur dengan kombinasi T. viride tersebut mampu mendegradasi limbah medis padat lebih baik dibandingkan dengan penggunaan jamur A. oryzae saja. “Kedua jamur tersebut memiliki enzim yang mampu memutuskan ikatan pada limbah medis padat menjadi produk yang lebih sederhana, sehingga massa limbah medis padat yang terdegradasi menggunakan kombinasi kedua jamur tersebut lebih besar daripada degradasi menggunakan satu jenis jamur saja,” terangnya.
Anne, mahasiswi angkatan 2015 menceritakan, penelitiannya dimulai April lalu dan diharapkan tuntas pada Agustus mendatang. Ketika disinggung waktu yang diperlukan untuk mengurai satu botol infus, dia menjelaskan bahwa penelitiannya masih berjalan. "Jadi masih belum bisa disimpulkan mengenai waktu optimum terdegradasinya," katanya, Jumat (28/6).
Metode yang dikembangkan para mahasiswi dibawah bimbingan Dosen Departeman Kimia ITS, Adi Setyo Purnomo SSi MSc PhD, memiliki keunggulan yaitu bisa dilakukan di suhu ruang, mudah didapat, serta mudah diaplikasikan.