Home Gaya Hidup Kurang Personel, Basarnas Siap Tampung Purnawirawan

Kurang Personel, Basarnas Siap Tampung Purnawirawan

Bantul, gatra.net - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Bagus Puruhito membuka kesempatan para purnawirawan bergabung dengan Basarnas. Langkah ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan personel.

"Saat ini kebutuhan personel Basarnas secara nasional idealnya di angka 11.400 orang. Saat ini total personel kami hanya 3.400 orang," kata Bagus saat bersilaturahmi dengan personel SAR di Kantor Basarnas Daerah Istimewa Yogyakarta, di Bantul, Selasa (25/6).

Menurut Bagus, kekuatan Basarnas saat in sangat kurang, apalagi mengingat tugas pokok Basarnas merespons bencana secara cepat dengan memprioritaskan korban selamat.

Dengan wilayah Indonesia yang didominasi hutan dan lautan, personel SAR pun diprioritaskan pada orang-orang yang cakap di bidang penerbangan dan maritim.

Baca Juga: Basarnas DIY Siapkan 'Siaga Mobile' Saat Libur Lebaran

"Ke depan, jika mendapatkan personel yang bisa menjadi air crew atau anak buah kapal, kami akan menambah peralatan seperti pesawat terbang dan kapal laut yang saat ini belum kami miliki," ujarnya.

Sebagai upaya memenuhi personel, tahun depan SAR meminta kepada pemerintah untuk menambah anggaran guna merekrut sekitar 8.000 personel yang akan disebar di 34 kantor Basarnas.

Dalam menerima personel baru, Basarnas memberi prioritas bagi para purnawirawan TNI dan Polri, juga pensiunan pemda.

"Saat ini, di tengah keterbatasan alat dan jumlah personel, saya meminta kepada personel Basarnas untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Selain bisa mengatasi keterbatasan personel, keterlibatan masyarakat juga memberi peluang inovasi sarana yang bisa digunakan dalam upaya penyelamatan," ujarnya.

Ia kemudian mencontohkan salah satu inovasi itu yakni penggunaan perahu jungkung dalan upaya penyelamatan dan pencarian korban di laut selatan yang memiliki ombak besar.

Baca Juga: Ditemukan Tewas, Putri Pemain Bola yang Hilang di Laut

Menurutnya, seiring beroperasinya Bandar Udara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo, pos komando Basarnas di Congot akan ditingkatkan statusnya. Kehadiran bandara baru itu menjadikan DIY penting sebagai kawasan budaya, kawasan pendidikan, dan kawasan ekonomi.

Kepala Basarnas DIY Lalu Wahyu Efendi menjelaskan, kecelakaan didominasi kecelakaan air di laut dan sungai, juga gunung berapi dan longsor. Namun penanganan bencana-bencana itu terkadang terkendala sejumlah hal.

"Saat ini personel kami sekitar 50 staf dan puluhan relawan. Meski terbatas, upaya penyelematan dilakukan seoptimal mungkin dengan melibatkan masyarakat," ucapnya.

769