Jakarta, gatra.net - Harga emas Antam naik signifikan pada Selasa (25/6). Kenaikan kali ini sebesar Rp10.500 (1,61%), atau menjadi Rp664.000 per gram dari sebelumnya Rp653.500 per gram. Analis Emas, Ariston Tjendra, mengamini bahwa harga emas kembali memecahkan rekornya. "Iya rekor Baru sejak 2014," ungkap Ariston ketika dihubungi oleh gatra.net.

Ariston mengungkapkan, sentimen global tetap kuat memengaruhi laju emas. Salah satunya, dampak hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral Ameriksa Serikat (AS), The Fed, tanggal 20 Juni 2019 yang mengindikasikan potensi pemangkasan suku bunga acuan AS tahun ini.

"Banyak analis memperkirakan akan terjadi pemangkasan di pertemuan Bank Sentral tanggal 31 Juli-1 Agustus 2019 dan satu lagi di bulan Oktober," ujarnya.

Menurut Ariston, meningkatnya tensi ketegangan antara Washington dengan Teheran juga berdampak pada kenaikan harga emas.

"Ketegangan politik Antara AS dan Iran juga menjadi faktor trader mencari aset aman. Selain itu, pasar juga menantikan hasil pertemuan Trump dengan Xi Jin Ping terkait perang dagang," ungkapnya.

Ariston memperkirakan bahwa masih belum ada tanda-tanda harga emas akan turun. "Dari sisi teknikal juga belum ada pola-pola bearish reversal yang akan mengindikasikan harga akan terkoreksi dalam, sehingga sementara ini, potensi kenaikan masih terbuka. Target resisten terdekat di 1.434 selanjutnya mendekati US$1.500 per troy ons," katanya.