Katanozaka, gatra.net - Maskapai All Nippon Airways (ANA) siap bemitra dengan LanzaTech untuk memperkenalkan bahan bakar ramah lingkungan ke publik pada 2021, dengan berbahan dasar kotoran kelinci. Rencanya, bahan bakar ini akan dikombinasikan dengan bahan bakar fosil dengan takaran 50:50. Uji coba akan dilakukan pada musim gugur ini.

Menurut AirlineRatings, bahan bakar tersebut akan menggunakan emisi daur ulang. Ambil contoh pada biji baja, nanti diubah menjadi etanol menggunakan enzim yang dihasilkan oleh kotoran kelinci. Kemudian, jadilah avtur untuk penerbangan maskapai komersial.

"Pengadopsian ini diharapkan dapat membantu mengurangi emisi CO2, dan membantu mencapai tujuan menciptakan bahan bakar ramah lingkungan untuk maskapai penerbangan," sebut Wakil Presiden Eksekutif ANA, Akihiko Miura, seperti diberitakan Fox News, Senin (24/6).

Baca Juga: Penjualan Avtur di Surabaya dan Bali Selama Lebaran Naik 22%

Penciptaan bahan bakar ramah lingkungan dilatarbelakangi oleh aksi protes yang mengklaim maskapai udara turut berkonstribusi terhadap pencemaran udara. Terlepas dari klaim International Air Transport Association (IATA) pada 2017 bahwa maskapai hanya menyumbang 2% dari emisi CO2, masih banyak orang percaya bahwa angkanya jauh lebih tinggi. Keadaan lingkungan makin gawat karena diperkirakan pada 2036 akan ada lebih banyak jumlah orang yang naik pesawat dibanding jumlah penduduk dunia hari ini yang sekitar 7,53 miliar.

Awal tahun ini, maskapai Belanda, KLM mengumumkan rencana untuk pesawat Flying-V. Ini disebut sebagai pesawat yang hemat bahan bakar sebesar 20%. NASA juga mengerjakan pesawat listrik yang ditenagai oleh bahan bakar hidrogen yang diharapkan dapat menghasilkan energi dan uap ketika bereaksi dengan oksigen.