
Semarang, gatra.net - Kawasan Kota Lama Semarang diyakini bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia, yang tak hanya dikunjungi wisatawan lokal dan nasional tapi juga internasional. Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar), Arif Yahya, saat mengunjungi kawasan Kota Lama.
Kunjungan Menteri Pariwisata ke kota lama adalah untuk yang ketiga kaliny. Kali ini tempat yang didatangi Arief Yahya adalah Spiegel and Bistro Cafe, kafe ini lokasinya di Bangunan Cagar Budaya.
Menurut Arif, Kota Lama merupakan kawasan yang penuh pesona. Kawasan ini bisa menjadi destinasi berkelas dunia, dengan catatan perlu mendapat pengakuan atau status sebagai warisan budaya dunia dari UNESCO. Sertifikasi dari Unesco itu akan mengukuhkan Kota Lama menjadi salah satu destinasi wisata kelas dunia.
“Bila sudah mendapat sertifikasi, tentunya kita lebih gampang dalam melakukan promosi dan penjualan dalam meningkatkan kunjungan wisata di Kota Semarang,” kata Arif.
Untuk menjadikan Kota Lama Semarang sebagai destinasi berkelas dunia harus mencontoh sejumlah tempat wisata dengan standar internasional. "Kita tidak perlu malu untuk mencontoh orang lain yang sudah sukses untuk mengelola semacam Kota Lama. salah satunya Paradores, yaitu perusahaan di Spanyol yang berdiri 90 tahun yang lalu dan piwai dalam mengelola banyak heritage,” kata Menpar Arief kepada awak media, Sabtu (22/6).
Arif meyakini, kawasan Kota Lama berpeluang besar mendapatkan status sebagai warisan budaya dunia. Dia optimistis karena banyak pihak mendukung dalam pengembangan Kota Lama Semarang.
Nantinya, kementerian pariwisata akan membantu dalam menata Kota Lama Semarang, dalam bentuk dukungan dalam hal manajemen, integrasi tourism masterplan, sehingga bisa mendapatkan sertifikasi dari UNESCO sebagai World Heritage City.
Saat ini, Kementerian PUPR telah membangun insfratruktur yang masterplen-nya akan digabung dengan tourism masterplan yang dikerjakan Badan Otoritas Borobudur (BOB).
Dalam kunjungannya itu, Menpar memuji kinerja Pemerintah Kota Semarang dalam mengelola kawasan kota lama.