
Jakarta, gatra.net - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) (Persero) yang digelar di Jakarta Kamis (20/6), menyepakati dan mengesahkan Laporan Direksi mengenai jalannya usaha Perseroan dan administrasi keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2018.
Selain RUPST, PT Bentoel juga menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang menyentujui rencana Perseroan untuk memindahlan kegiatan penunjang Perseroan, yaitu aktivitas konsultasi manajemen Perseroan menjadi kegiatan utama Perseroan. Aktivitas konsultasi manajemen akan difokuskan untuk kepentingan internal Bentoel Group.
Dalam RUPST itu, Direksi menyampaikan beberapa pencapaian penting Perseroan pada tahun 2018. Seperti keberhasilan Perseroan dalam mempertahankan posisinya sebagai perusahaan rokok terbesar ke empat di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 8%.
“Bentoel Group berhasil mempertahankan dan meneruskan pertumbuhan di tahun 2018 melalui berbagai inisiatif. Mulai peningkatan brand dan produk, pengembangan pemasaran dan distribusi serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” kata Directur Legal and External Affairs PT Bentorl Internasional Mercy Francisca Hutahaean, seperti dikutip dari rilis yang diterima gatra.net.
Sebagai informasi, Bentoel Group selama ini telah melakukan ekspor ke 19 negara dengan nilai lebih dari Rp4 triliun.
Perusahaan ini juga telah berkontribusi sebesar Rp71 triliun kepada Pemerintah selama lima tahun terakhir, dalam bentuk pembayaran cukai dan pajak. Pada tahun 2018 saja, perseroan telah membayar sekitar Rp14,1 triliun kepada pemerintah melalui pembayaran cukai, pajak daerah dan pajak pertambahan nilai produk tembakau.
Dalam RUST ini Dewan Komisaris menegaskan bahwa Perseroan sebagai bagian dari Bristish American Tobacco Group, telah menjadi penghubung ekspor British American Tobacco Group. Negara tujuan ekpor dari Perseroan bertambah menjadi 19 negara pada tahun 2019 dari sebelumnya 8 negara pada tahun 2016.
Sedangkan terkait telah berakhirnya masa jabatan Martin Arthur Guest sebagai Direktur, yang diikuti dengan pengunduran diri Jason Fitzgerald Murphy sebagai Presiden Direktur dan Hardeep Khangura sebagai Direktur, maka para pemegang saham menyetujui mengangkat kembali Martin Arthur Guest sebagai Direktur dan menunjuk Christopher John McAllister sebagai Presiden Direktur dan Shahid Afzal sebagai Direktur.