Home Internasional Es Kutub Utara Mencair, Dunia Internasional Kembali Khawatir

Es Kutub Utara Mencair, Dunia Internasional Kembali Khawatir

Berlin, gatra.net - Para diplomat serta pakar iklim melakukan pertemuan di Jerman untuk mengadakan pembicaraan mengenai perubahan iklim. Hal ini dilaksanakan di tengah meningkatnya tekanan publik yang mendesak pemerintah untuk bertindak lebih cepat melawan pemanasan global.

Pembicaraan ini akan berlangsung dari 17 sampai 27 Juni yang berfokus pada penyelesaian masalah pada KTT iklim Desember lalu di Polandia. Ini termasuk aturan yang mengatur perdagangan internasional dalam sertifikat karbon, yang memungkinkan negara atau perusahaan untuk mengimbangi emisi gas rumah kaca dengan membayar proyek-proyek di negara-negara miskin.

Pertemuan tersebut dilatarbelakangi oleh kekhawatiran yang semakin memuncak tentang pemanasan global yang telah meningkat akibat peristiwa cuaca ekstrem dan tanda-tanda lain bahwa perubahan iklim buatan manusia mungkin sudah meninggalkan jejaknya di planet ini.

Selama akhir pekan, sebuah foto yang diambil oleh para peneliti iklim Denmark di barat laut Greenland, menunjukkan anjing-anjing laut berseluncur di atas es yang mencair dan tersebar luas di media sosial. Mencairnya es Greenland biasanya berlangsung dari Juni hingga Agustus. Namun, Institut Meteorologi Denmark mengatakan pencairan tahun ini dimulai pada 30 April yang mana merupakan waktu yang paling awal kedua dalam catatan selama tahun 1980.

Para pelajar di Eropa dan sekitarnya telah melakukan protes menuntut para pemimpin negara untuk menjaga kenaikan suhu rata-rata di bawah 2 derajat Celcius, yang mana idealnya 1,5 derajat Celcius. Sementara itu, para ahli membahas masalah teknis di Bonn, Jerman. Selain itu, para pemimpin Uni Eropa akan memperdebatkan strategi jangka panjang 28 negara tentang perubahan iklim pada Kamis nanti di Brussels.

Dilansir dari AP, Kanselir Jerman, Angela Merkel telah mengindikasikan bahwa ia mendukung proposal untuk menghentikan penambahan emisi gas rumah kaca ke atmosfer pada tahun 2050. Ini merupakan sebuah langkah yang akan membutuhkan penghentian hampir semua penggunaan bahan bakar fosil saat itu. Lalu Inggris, Jerman dan Prancis diperkirakan akan mengesahkan undang-undang nasional pada tahun ini mengenai target pengurangan emosi.

Sekretaris Jendral PBB, Antonio Guterres telah mengundang para pemimpin dunia untuk menguraikan upaya negara mereka masing-masing dalam mengurangi emisi gas rumah kaca di sela-sela Sidang Umum PBB pada bulan September lalu.

Seorang aktivis Swedia berusia 16 tahun, Greta Thunberg telah menginspirasi protes mahasiswa dan mengancam elit global di Davos, Swiss dan di tempat lainnya. Dia telah mengumumkan akan mengambil cuti setahun dari sekolah untuk menghadiri KTT New York dan iklim tahunan PBB.

"Yang sulit adalah bahwa itu ada di sisi lain Samudra Atlantik. Dan tidak ada kereta api di sana. Dan karena aku tidak terbang, karena dampak iklim yang sangat besar dari penerbangan, itu akan menjadi tantangan. Aku belum mengetahuinya." ujar Thunberg di akun Instagramnya.

11173