
Balige, gatra.net - Bukit Singgolom yang berada di Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa) Sumatera Utara (Sumut) merupakan etalase beragam panorama Danau Toba. Tidak heran, jika sejak dulu kawasan ini menjadi incaran masyarakat khususnya yang datang berwisata ke Tobasa.
Salah satu yang disuguhkan dari kawasan ini adalah panorama Danau Toba dari berbagai sisi. Birunya air danau berikut gugusan pulau di tengahnya, rimbunan hutan, perbukitan dan serta bentang awan yang begitu indah. Semua menyatu menjadi landscape alam yang tidak tergambarkan lewat kata. Bahkan beribu lembar kanvas pun tidak cukup untuk menjadi tempat menggorekan lukisan warna alamnya.
Baca Juga: Sapaan Dokumenter Jalanan Penguat Promosi Wisata Sipinsur
Tidak heran bila Bukit Singgolom juga menjadi spot bagi para fotografer untuk adu jepret. Seperti yang terjadi pada Minggu (17/6). Menjelang sunset, ratusan pengunjung yang datang di perhelatan Toba Caldera Work Music Festival (TCWMF) mendadak berhamburan. Melihat langit yang awalnya biru perlahan menjelma menjadi jingga.
Para pengunjung bergegas menuju tepian bukit untuk menyaksikan detik-detik tenggelamnya matahari bersembunyi dibalik bukit yang mengelilingi danau vulkanik terbesar di dunia itu. Demikian juga Binur Naibaho, salah seorang warga Lubuk Pakam, Deli Serdang yang berkunjung ke tempat ini.
Baca Juga: Wisata Alam Sipinsur Salah Satu Kunjungan Prioritas
Bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil, Binur tak henti-hentinya berdecak kagum menyaksikan pemandangan alam di hadapannya. Meski ini bukan yang pertama kali ia datang ke tempat ini, Binur mengaku tak pernah bosan melihat pemandangan alam dari Singgolom. "Ini kampung mertuaku, bisa dibilang tak terhitung berapa kali kami kemari, tapi gak pernah bosan," kata pria yang berkerja di Medan ini.
Hal itu pun diaminkan istrinya, Emy Pardede. Warga dari Desa Meat, Kecamatan Tampahan ini mengatakan, sejak kecil sudah sering ke tempat ini, namun sampai sekarang tak pernah bosan. "Dari rumah, kemari cuma 20 menit naik kendaraan. Bisa dibilang tempat bermain sejak kecil. Tapi lihat pemandangannya tak pernah bosan," katanya.
Baca Juga: Menpar Tawarkan Paket Huta Toba
Bukit Singgolom tidak hanya dikenal dengan pemandangan alamnya, tetapi juga jejak sejarahnya. Di tempat ini banyak terdapat situs yang berkaitan dengan perjuangan Sisingamangaraja XII. Termasuk di Dolok (bukit) Tolong yang masih satu gugus dengan Bukit Singgolom. "Di Bukit Tolong banyak prasasti Sisingamangaraja XII, tapi belum semua terungkap. Jadi sebenarnya lokasi ini tempat yang sakral. Sudah sejak lama dihormati masyarakat secara turun-temurun," terang Emy.
Begitu juga Johnny Siahaan, salah seorang fotografer kawakan dari Medan. Pendiri Toba Photographer Club (TPC) ini, tak henti menjepret kameranya sampai detik terakhir matahari tenggelam. "Bolak-balik aku kemari, tapi gak pernah bosan. Cantiknya luar biasa," kata Johnny.
Baca Juga: Uang Beredar di Danau Toba Mencapai Rp 62 Miliar
Kepala Sub Bidang (Kasubid) Destinasi Area I, Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Destinasi Regional I, Andhy Marpaung mengatakan bahwa saat ini bukit tersebut terus dipromosikan. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menurut Andhy memiliki komitmen untuk mengembangkan seluruh destinasi yang ada di kawasan Danau Toba. Salah satunya Bukit Singgolom. “Harapan kita kedepan seluruh destinasi ini terpancar keluar dan didatangi wisatawan. Pembenahan pasti dilakukan. Karena Danau Toba merupakan destinasi prioritas yang harus di kembangkan,” jelasnya.