
Washington D.C, gatra.net - Presiden Donald Trump mengaku akan menerima secara terbuka jika ada negara asing yang menawarkan informasi mengenai oposisi politiknya di pemilu tahun 2020. Ia pun merasa tidak memiliki kewajiban apapun untuk melapor pada FBI.
Demikian hal tersebut disampaikan Presiden AS ke-45 tersebut ketika diwawancara oleh ABC News pada Rabu (12/6) waktu setempat.
"Saya pikir saya ingin mendengarnya. Tidak ada yang salah dengan mendengarkan," ucap Trump seperti dikutip dari TIME, Kamis (13/6). Baca juga: Partai Demokrat AS Semakin Garang terhadap Trump
Ketika ditanya apakah penasihatnya harus menerima informasi tentang lawan politiknya dari Rusia, Cina atau negara lain atau justru memanggil FBI, Trump berkata, "Saya pikir mungkin anda seharusnya melakukan keduanya," ia menegaskan.
Komentar Trump kali ini muncul satu bulan setelah dia berjanji tidak akan pernah menggunakan informasi yang dicuri oleh pihak asing dalam kampanye pemilu tahun 2020-nya. Sekaligus ia menegaskan kalau dia tidak pernah menggunakan informasi semacam itu demi keuntungannya pada Pemilu tahun 2016 lalu.
"Saya tidak pernah menggunakannya. Itulah yang selalu dimaksud dengan laporan Mueller," katanya saat dia bertemu dengan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán pada bulan Mei. Baca juga: Pemanasan Pra Pemilu, Joe Biden dan Trump Saling Ejek
Sebagai informasi, tudingan Trump curang pada Pemilu 2016 lalu tak lepas dari peran putra sulungnya, Donald Trump Jr., dalam mengatur pertemuan dengan seorang pengacara Rusia yang menawarkan informasi negatif tentang Hillary Clinton ketika itu.
Hal ini menjadi fokus dari penasehat khusus penyelidikan Robert Mueller tentang campur tangan Rusia dalam pemilu terakhir AS. Laporan Mueller ini kemudian dijadikan acuan dari oposisi Trump untuk memakzulkannya. Baca juga: Demokrat Tidak Mendukung Penyelidikan Atas Pemakzulan Trump