
Sleman, gatra.net - Sebuah balon udara jatuh dan tersangkut di kabel jaringan listrik dan atap rumah warga di RT 05/22 Dusun Jatirejo, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (12/6) sore. Akibatnya trafo meletus sehingga listrik di sekitar lokasi padam.
Kapolsek Mlati Kompol Yugi Bayu mengatakan, menurut warga sekitar, balon udara liar itu jatuh sekitar pukul 17.30 WIB. "Ada dua balon udara yang terbang. Terbangnya dari arah selatan. Satunya jatuh dan satunya masih terbang ke arah utara," katanya, saat dihubungi, Rabu (12/6) malam.
Petugas Polsek Mlati datang ke lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Polisi langsung menyita balon udara yang tersangkut di jaringan listrik itu. Bagian bawah balon tersebut berdiamater sekitar tiga meter, sedangkan diameter bagian tengahnya kisaran 15 meter.
Baca Juga: Penerbang Balon Udara Liar akan Dipidana
"Pada bagian bawah ada kain yang berbau minyak tanah. Tidak menyebabkan kebakaran, tapi sempat trafo meletus dan menyebabkan listrik di sekitar padam sekitar satu jam," katanya.
Saat ini balon udara itu berada di kantor Polsek Mlati. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak menerbangkan balon udara secara liar. "Berbahaya bagi penerbangan pesawat," ucapnya.
General Manager (GM) AirNav Cabang Yogyakarta Nono Sunaryadi mengatakan, selama ini kebanyakan masyarakat yang menerbangkan balon udara diketahui dari daerah Wonosobo dan Pekalongan, Jawa Tengah.
Selain itu, beberapa berasal dari Jawa Timur seperti Ponorogo. "Karena sudah tradisi turun-temurun penerbangan balon udara ini. Biasanya setelah Lebaran," katanya.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak menerbangkan balon udara secara liar karena balon bisa masuk ke jalur pesawat terbang yakni di atas 24.000 feet. "Kami terus melakukan sosialisasi mengajak beberapa instansi, kepolisian, maupun sekolah di Wonosobo dan Pekalongan," pungkasnya.