Home Teknologi Ilmuwan Hungaria Ajukan Tuntutan Hukum Terkait Pengetatan Kontrol Pemerintah Terhadap Lembaga Ilmiah

Ilmuwan Hungaria Ajukan Tuntutan Hukum Terkait Pengetatan Kontrol Pemerintah Terhadap Lembaga Ilmiah

Budapest, gatra.net - Kepala lembaga ilmiah tertua Hongaria mengatakan sedang mempertimbangkan untuk menuntut pemerintah karena mengambil kendali lebih besar atas pekerjaan penelitian dan anggaran.

Perdana Menteri Viktor Orban telah mengusulkan perombakan Akademi Ilmu Pengetahuan Hongaria yang berusia 200 tahun untuk mendorong penelitian yang lebih menguntungkan.

Kritikus oposisi telah mengecamnya sebagai upaya Orban untuk memperketat cengkeraman negara pada kehidupan publik, setelah merombak pengadilan, media dan universitas terkemuka yang telah menempatkannya pada posisi yang berseberangan Uni Eropa.

Undang-undang itu akan menghapus wewenang Akademi terhadap jaringan badan-badan penelitiannya dan menyerahkannya kepada sebuah komite yang dibentuk oleh Orban.

Bagian lain dari RUU itu mengharuskan Akademi memberikan penggunaan gratis fasilitas penelitiannya kepada organisasi pemerintah.

Presiden Akademi Laszlo Lovasz mengatakan kepada Reuters pada Selasa (11/6) malam, bahwa lembaga itu sedang mempertimbangkan perlawanan terhadap UU terrebut di Mahkamah Konstitusi.

"Salah satu aspek yang sangat bermasalah adalah pengaruh berlebihan pemerintah menurut standar Eropa," ungkapnya.

Menurutnya, tidak ada preseden bagi pemerintah untuk mendelegasikan setengah dari anggota badan pengelola jaringan penelitian. "Pengacara penggugat masih perlu mempelajari versi final undang-undang itu," lanjutnya.

Mereka akan menunggu tinjauan hukum secara teratur oleh Presiden Janos Ader--mantan anggota partai Fidesz Orban yang jarang memblokir undang-undang--sebelum mengajukan banding.

"Kita juga harus memeriksa independensi dan kebebasan penelitian ilmiah, karena fakta bahwa tuntutan pemerintah dalam organisasi dan persyaratan keuangan mewakili pengaruh yang berlebihan," kata Lovasz.

Lovasz mengatakan ada risiko bahwa beberapa bidang penelitian dalam ilmu sosial dan bidang lainnya, mungkin berjuang untuk mendapatkan dana.

"Tampaknya ada tekanan yang sangat kuat untuk hanya membiayai penelitian yang menghasilkan manfaat ekonomi langsung," kata Lovasz yang juga ahli matematika, dan baru-baru ini memenangkan hibah 10 juta euro Uni Eropa bersama dua ilmuwan lain untuk mempelajari dasar matematika dari teori jaringan.

Kemudian, Ia menambahkan bahwa Ilmuwan muda Hungaria kemungkinan memilih mengabdi di lembaga asing untuk menghindari kekacauan.

Lovasz mengatakan dia telah mempertimbangkan untuk mengurungkan niatnya, tetapi kemudian meninggalkan gagasan itu. Para ilmuwan dan pengunjuk rasa anti-pemerintah turun ke jalan untuk memprotes perubahan tersebut.

Komisi Eropa mengatakan akan memantau perkembangan dan mendesak Budapest untuk menahan diri dari segala keputusan yang membatasi kebebasan ilmiah dan akademik.

 

608