
Semarang, gatra.net - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengupayakan penggunaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) berbasis outcome atau kinerja. Selama ini penggunaan APBD berbasis output atau keluaran yang dihasilan dari kerja-kerja yang dilakukan.
Dengan berbasis outcome atau kinerja, menurut Ganjar, misalnya di bidang lingkungan hidup dengan anggaran sekian rupiah digunakan untuk pencegahan kerusakannya atau tidak yang akan menjadi pertimbangan.
“Sehingga dalam penganggaran akan muncul pertimbangan, analisis risiko, dan hasil dari dampak penganggaran itu,” kata Ganjar pada sidang paripurna DPRD Jateng di Gedung Berlian Semarang, Selasa (11/6).
Sidang paripurna dengan agenda “Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2018” dipimpin Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi. Sidang tersebut dihadiri 52 anggota dewan, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Jateng Sri Puryono, sarta tamu undangan lain.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, memang agak sulit untuk menerapkan anggaran berbasis outcome tersebut karena memerlukan perencanaan yang benar-benar matang. “Pemprov Jateng merasa tertantang untuk membuat perencanaan yang lebih sempurna dan bisa diprediksi capaiannya seperti apa,” ujarnya.
Menurut Ganjar, penggunaan anggaran berbasis outcome ini setelah kinerja keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng selama beberapa tahun terakhir mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). “Penggunaan anggaran yang sebelumnya berbasis output perlu diupayakan menjadi berbasis outcome atau kinerja,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar melaporkan realisasi penggunaan APBD Jateng 2018, yakni pendapatan total senilai Rp24,702 triliun dengan total belanja Rp24,478 triliun sehingga surplus Rp223 miliar. Sedangkan untuk pembiayaan, dengan penerimaan senilai Rp1,528 triliun dan pengeluaran Rp140 triliun sehingga terdapat sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) senilai Rp1,612 triliun.
Ketua DPRD Jateng, Rukma Setyabudi, menutup sidang paripurna yang kemudian akan dilanjutkan pada Kamis (13/6) dengan agenda pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Jateng.
Seusai rapat paripurna dilanjutkan halalbihalal pimpinan dan anggota DPRD dengan Ganjar Pranowo serta pejabat Pemprov Jateng dan tamu undangan yang hadir.