Jayapura, gatra.net - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah V Jayapura meminta perahu nelayan dan kapal yang berlayar di Perairan Papua untuk mengikuti informasi BMKG.

Ini dikarenakan masih adanya tinggi gelombang laut yang cukup tinggi, khususnya di Laut Arafuru bagian timur yang mencapai 3 meter, dengan diikuti arah angin timur-tenggara 10-25 knots yang juga disertai dengan hujan ringan.

Tak hanya itu saja, tinggi gelombang di Perairan Yos Sudarso juga berbahaya bagi nelayan setempat yang berpotensi terjadi hingga 2 meter dan dibarengi dengan hujan ringan. Sementara arah angin mencapai 8-25 knots.

Kepala BMKG wilayah V Jayapura, Petrus Demon Sili menuturkan tinggi gelombang hingga 2 meter juga terjadi di Perairan Utara Jayapura, Perairan Sarmi dan Samudera Pasific Utara Biak denga tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.

Sementara rata-rata perairan laut lainnya di wilayah Papua, mencapai 1,25 - 1,50 meter. "Kami himbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap dampak hujan lebat dan angin kencang, serta mengikuti informasi terkait cuaca melaui BMKG," jelasnya, Senin (10/6).

Sebelumnya, BMKG merilis potensi cuaca buruk, angin dan hujan lebat yang diperkirakan terjadi sejumlah daerah termasuk Papua, pada periode arus balik mudik Lebaran 2019, periode 6-10 Mei 2019.

Daerah yang berpotensi mengalami cuaca buruk terjadi di Banten, Jawa Barat Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Maluku dan termasuk Papua.