Bakauheni, gatra.net - Penumpukan penumpang kembali terjadi di loket reguler pejalan kaki pelabuhan Bakauheni, akibatnya belasan penumpang yang sedang antri jatuh pingsan.

"Hari ini antrian panjang, banyak yang belum sempat makan, juga kurang oksigen, jadi memicu kelelahan, hipertensi, dan sebanyak 13 orang penumpang pingsan" ungkap petugas kesehatan pelabuhan dr.Nina kepada gatra.net, Minggu 09/06

Pantauan gatra.net, petugas kesehatan segera membawa penumpang yang sakit dan pingsan segera ke pos kesehatan tak jauh dari loket reguler penumpang pejalan kaki.

"Kebanyakan mereka yang pingsan usia muda, tapi ada juga anak kecil, sementara cukup ditangani disini dahulu," lanjut dr. Nina.

Sementara itu, membludaknya pemudik di loket pembayaran hingga area tapping tiket elektronik, membuat seorang penumpang bernama Aris mengaku harus antri berdiri sekitar 40 menit.

"Di jalan macet 4 jam tambah lagi disini antri lama hampir 40 menit berdiri, mudik tahun ini lelah sekali," ungkap Aris yang masih antri menuju pintu masuk dermaga.

Di lokasi yang sama, petugas bantuan loket reguler penumpang pejalan kaki, Amanda S, mengatakan alat scaning E KTP kerap kali lambat membaca data penumpang akibatnya proses pembayaran jadi terhambat dan memakan waktu lebih.

"Scaningnya sering terlambat, memakan waktu, sedangkan penumpang semakin membludak, terpaksa kami mencatat data E KTP penumpang secara manual," ungkap Amanda.

Mahsiswa Sekolah Tinggi Transportasi Darat yang diperbantukan pihak ASDP membantu di loket ini mengaku kerap kali diprotes penumpang yang merasa kesal karena terhambatnya pelayanan pembayaran non tunai di loket reguler pejalan kaki.

"Ya itu masih banyak penumpang protes, katanya kenapa mesti diribetin dengan E-Money begini, soalnya mereka banyak yang belum tau juga sistem pembayaran ini," pungkasnya.

Reporter: Karvarino

Editor: Bernadetta Febriana