
Jakarta, gatra.net - Kepolisian tengah mendalami provokator serta pelaku dari bentrok antar warga di Buton, Sulawesi Tenggara pada Rabu (5/6) lalu. Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
"Saat ini sedang didata siapa provokatornya, pelaku-pelaku yang melakukan penganiayaan, pengrusakan, pembakaran, dan lain sebagainya," ujar Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/6).
Mengenai perkembangan peristiwa bentrok tersebut, Dedi menambahkan belum ada pelaku yang ditangkap. Pihaknya saat ini masih fokus pada pendamaian antar Desa Gunung Jaya dan Sampoabalo. Termasuk mengevakuasi korban luka maupun para pengungsi.
Saat ini masih dilakukan pendataan terhadap 871 warga yang mengungsi akibat rumah rusak dan ketakutan secara psikis. Pemerintah Buton juga memberikan bantuan kepada masyarakat yang mengungsi.
Dedi juga memberi himbauan pada masyarakat agar tak melakukan provokasi penyerangan susulan. "Karena aparat kepolisian bersama TNI akan melakukan penegakan hukum terhadap siapapun yang melakukan perbuatan melawan hukum," tegasnya.
Sebelumnya, bentrok antar warga desa di Buton, Sulawesi Tenggara tersebut mengakibatkan 87 rumah dibakar, dua warga tewas, 8 orang luka-luka, dan 871 orang mengungsi.
Kepolisian tengah melakukan pengamanan agar tak terjadi bentrokan susulan. Polisi menyiapkan tiga Satuan setingkat Kompi (SSK) Brimob: dua SST dari (Komando Resort Militer) Korem dan satu SST dari Polres BauBau diturunkan. Kapolda bersama Danrem dan bupati, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda setempat sudah melakukan rapat untuk bersama-sama meredam situasi yang berkembang di sana.