Home Politik Begini Kronologis Kejadian Bom Bunuh Diri di Kartasura

Begini Kronologis Kejadian Bom Bunuh Diri di Kartasura

Jakarta, gatra.net - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan kronologis peristiwa bom bunuh diri di depan Pos Pantau Lalu Lintas Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sebelum meledakkan bom, pelaku sempat duduk di depan pos sekitar 10-15 menit. Kejadian ledakan terjadi pada Senin malam (3/6) sekitar pukul 22.45 WIB. Saksi yang melihat langsung bernama Rangga yang berprofesi sebagai timer bus, ketika itu membantu polisi memasang lampu. Saksi melihat pelaku berjalan ke pos sekitar pukul 22.35 WIB, pelaku mengenakan kaus hitam, jeans, dan headset.

“Kemudian pelaku duduk di trotoar dekat pos sekitar 5-10 menit berdasarkan perkiraan saksi. Lantas terjadi ledakan yang cukup kencang,” kata Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Selasa (4/6).

Baca juga: Terduga Bomber Kartasura Penerima Beasiswa Bidikmisi

Akibatnya pelaku mengalami luka berat. Sebanyak 8 personel polisi dan Rangga segera keluar dari pos guna menghindari ledakan susulan yang dikhawatirkan terjadi.

Polisi segera bertindak. Pukul 23.30 WIB, tim INAFIS Polda Jawa Tengah mengecek rekaman kamera pengawas. Dalam rekaman tersebut, pelaku berjalan dari arah Pos 10 atau Pos Tugu meninggalkan motornya yang bermerek Suzuki Shogun dengan nopol AB 4051 WK, kemudian berjalan kaki ke arah pos pantau.

“Kemudian jajaran tim Polres Sukoharjo bersama pasukan Brimob mengevakuasi pelaku setelah lakukan sterilisasi area. Ketika TKP dinyatakan aman, pelaku dibawa ke RS Moewardi untuk mendapatkan perawatan intensif,” jelas Dedi.

Tim Densus 88 Antiteror dan tim Antiteror Polda Jawa Tengah menginvestigasi pelaku dan kejadian tersebut. Unit Laboratorium Forensik pun melakukan olah TKP dan menemukan serpihan bom.

Pada pukul 01.25 WIB, jajaran Densus 88 dan Polda Jawa Tengah menggeledah rumah orang tua pelaku, tempat ia menetap. Hasilnya, diketahui pelaku bernama Rofik Asharudin (RA) berdasarkan ijazah yang ditemui serta hasil pemeriksaan sidik jari pelaku.

Baca juga: Bom di Kartasura Dipastikan Low Explosive

Sementara itu, polisi menyita 2 plastik isi belerang, 1 plastik isi potasium klorat, campuran belerang dengan potasium arang atau black powder dalam Tupperware, 4 switch, baterai 9 volt, serbuk putih yang diduga nitrat, 1 plastik arang, 2 plastik kabel berwarna kuning dan kabel clay, pengisi daya baterai, dua pipa berukuran 2-15 sentimeter, detonator manual warna putih dengan kabel hijau dan putih, solder, serta sisa paku.

“Berdasarkan hasil analisis Laboratorium Forensik, kesimpulan sementara menyatakan jenis bom berdaya ledak rendah (low explosive). Serpihan bom di TKP dan sisa serbuk di tubuh pelaku identik,” pungkas Dedi.

252