
Semarang, gatra.net - Gerakan Pramuka Kota Semarang mendirikan posko bagi para pemudik yang melintas di kota Semarang. Ada enam posko yang tersebar jalan-jalan yang dilewati pemudik.
Ketua Himpunan Pandu dan Pramuda Wreda (Hipprada) Jateng, Wartedjo Wibowo SPd MM mengatakan dibukanya posko itu merupakan bentuk kepedulian anggota pramuka terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu sesuai dengan yang tercantum dalam Trisatya dan Dasa Darma Pramuka.
“Kami ingin memberikan pendidikan kepada anggota agar ikut peduli terhadap lingkungan, situasi, dan tempat dan suasana selama di posko,” kata Wartedjo kepada gatra.net di posko di depan Masjid Baiturrahman, kawasan Simpanglima Semarang, Jumat (31/5).
Menurut Wartedjo, dengan adanya posko tersebut para pemudik yang melintas di kota Semarang tidak kebingungan. Ada relawan yang siap membantu para pemudik. “Selain itu, kami ingin membantu para pemudik dengan memberikan minuman ataupun tempat istirahat, serta pelayanan pijat dan bekam gratis,” kata Wartedjo.
Selain membantu pemudik, kata wartedjo, anggota yang bersiaga di posko Pramuka juga membantu aparat kepolisian dalam mengatur arus lalu lintas di kawasan yang terdekat dengan posko.
Sementara itu, Sekretaris Cabang Kwarcab Semarang, Drs Ringsung Suratno, mengemukakan, posko arus mudik yang mereka dirikan tak cuma di Simpanglima. Total ada enam posko yang tersebar di kota semarang. Posko yang lain ada di Kecamatan Tugu, Genuk, Gunungpati, Banyumanik , Kaligawe, dan simpang lima, dengan kecamatan Tugu sebagai posko induk.
“Kami menempatkan 10-15 personel dari Dewan Kerja Ranting (DKR) dengan pembagian tiga sif untuk berjaga di setiap posko” kata Ringsung. Di setiap posko telah di sediakan berbagai fasilitas seperti tempat istirahat dan tempat parkir gratis, serta takjil untuk buka puasa pemudik
Ringsung berharap, para pemudik memanfaatkan posko untuk beristirahat.