

Jakarta, gatra.net - Sebanyak 195 penyandang disabilitas dan keluarga mengikuti program Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) 2019. Inisiator MRAD, Ilma Sovri Yanti Ilyas mengatakan, ini tahun keempat pihaknya memberangkatkan peserta mudik ke Jawa dan Sumatera.
Menurut Ilma, antusiasme peserta lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2016, jumlah peserta hanya mencapai 7 peserta, 2017 mencapai 24 peserta,dan 2018 mencapai 28 peserta. Adapun peserta tahun ini hingga mencapai hampir 200 orang dan cukup membuatnya terkejut.
"Peserta online yang masuk mencapai lebih dari 200 orang. Saya merasa bersalah jika tak bisa memfasilitasi. Ternyata ada beberapa hal, seperti ketersediaan alat, kondisi teman-teman disabilitas," kata Ilma saat ditemui dalam acara pelepasan MRAD di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/5).
Ilma membeberkan beberapa langkah sebelum akhirnya memilih peserta yang diberangkatkan. Pertama, pihaknya memberikan sosialisasi program tersebut kepada para penyandang disabilitas. Kedua, pendaftar harus melakukan cek kesehatan sebelum berangkat.
"Jika ada peserta yang harus dibekali obat, mereka harus diberikan. Ternyata ada satu peserta yang harus dibekali obat," terang Ilma.
Langkah ketiga, pihaknya memperagakan cara akses kendaraan dengan menggunakan alat hedroik di mobil akses tersebut.
Selain menyosialisasikan penggunaan mobil akses, Ilma juga memberikan arahan soal penggunaan toilet portable. "Ada toilet semacam portable untuk membantu teman-teman di perjalanan jika membutuhkan sanitasi," ujarnya.
Penyelenggara berupaya semaksimal mungkin untuk membuat para peserta mudik aman dan nyaman selama perjalanan. Bahkan, dalam mobil mudik tersebut disediakan kasur untuk para pengguna kursi roda beristirahat. "Dua jam sekali mereka di-rolling, mereka harus rebahan," katanya.
Bagi Ilma, program ini tak sekadar menjadi program mudik biasa, namun sebuah gerakan yang melibatkan seluruh elemen guna membantu penyandang disabilitas.
"Ini gerakan bersama membantu teman-teman, khususnya disabilitas kursi roda untuk dapat sampai ke kampung halaman dan bahwa kesetaraan itu ada di ambang mata," ujarnya.
Sebagai informasi, mobil ini disediakan oleh MRAD disokong oleh Kementerian Sosial (Kemensos), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Mandiri Syariah, LAZISMU, dan lembaga lainnya.
Mobil akses untuk pengguna kursi roda disediakan sebanyak 7 unit. Sementara itu, untuk penyandang disabilitas lain seperti tuli, tunanetra, dan lainnya menggunakan bus regular sebanyak 25 buah.
Adapun jadwal keberangkatan mobil ini dibagi menjadi dua, yakni pada hari ini dan Sabtu lusa (1/6). Mobil ini mengantar para peserta dengan tujuan Pulau Jawa dan Sumatera.