
Banda Aceh, gatra.net - Perputaran uang pada Festival Ramadan 2019 yang berlangsung selama 20 hari sejak 7-26 Mei di kompleks Taman Budaya Aceh, Banda Aceh mencapai Rp1,3 miliar lebih.
"Omzet penjualan bazar kuliner di festival Ramadan selama 20 hari mencapai Rp 1,3 miliar lebih," ujar Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Aceh, Rahmadhani, Selasa (28/5) di Banda Aceh.
Ia juga menyebutkan, total stand kuliner yang ada di arena festival hanya berjumlah 24, bazar 16, dan pasar rakyat 8. Namun, perputaran uangnya termasuk besar.
“Dari setiap stand khususnya yang berjualan takjil berbuka atau kuliner rata-rata per hari berkisar Rp4-5 juta omzet yang mereka dapat. Jika dikali 24 stand perputaran per hari mereka maka secara total bisa mencapai 96 juta per hari,” kata dia.
Jadi sangat wajar, kata dia, kegiatan yang berlangsung 20 hari karena diperpanjang hingga 26 Mei ini, omzet penjualan selama kegiatan Festival Ramadan berlangsung mencapai Rp 1,3 miliar lebih.
“Fasilitas pengisi bazar dan kuliner semua gratis, mulai dari lapak, tenda, listrik. Mereka hanya aktif berjualan mulai pukul 17.00-20.00 WIB, lalu tutup dan tidak boleh bertransaksi selama pelaksanaan tarawih dan baru boleh buka kembali pukul 21.30 WIB hingga selesai,” ujar Rahmadhani.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengatakan, Festival Ramadan 2019 yang digelar selama 20 hari, tidak hanya berhasil memperkuat positioning Aceh sebagai salah satu destinasi wisata halal terbaik nusantara melalui ragam pesona event selama Bulan Ramadan, tapi juga berhasil menciptakan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui bazaar kuliner.
“Tentu saja, event ini perlu dilanjutkan kembali dengan ragam kreativitas dan inovasi menarik," terang Jamaluddin.
Festival Ramadan 2019 sendiri merupakan agenda perdana dari Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh yang pada tahun ini animo masyarakat khususnya warga Kota Banda Aceh dan sekitarnya sangat antusias.