
Oklahoma, gatra.net - Produsen obat bius Israel, Teva setuju membayar US$85 juta untuk negara bagian di Amerika Serikat, Oklahoma atas gugatan yang menuduhnya terlibat dalam kasus epidemi opioid, yang menewaskan ribuan orang di kawasan itu.
Diwartakan AFP, Jaksa Agung Oklahoma, Mike Hunter mengatakan, Perusahaan farmasi raksasa milik Israel itu pada Ahad (26/5) sepakat untuk membayar negara bagian Oklahoma.
Opioid merupakan obat penghilang rasa sakit, yang menjadi penyebab atas kematian puluhan ribu orang di Amerika Serikat.
"Tekad Oklahoma, menuntut para terdakwa dalam kasus ini bertanggung jawab atas overdosis opioid dan epidemi kecanduan yang berlanjut dan terus merenggut ribuan nyawa setiap tahun," kata Hunter.
Uang itu, kata Hunter, akan digunakan oleh negara bagian barat tengah untuk memerangi krisis opioid jangka panjang.
Sementara itu, perusahaan farmasi lain, Johnson & Johnson, akan diadili di Oklahoma pada hari Selasa (28/5), dengan tuduhan serupa. Johnson & Johnson secara aktif mempromosikan obat penghilang rasa sakit opioid meskipun mengetahui dampak buruknya.
Menurut National Institute on Drug Abuse, overdosis dari obat penghilang rasa sakit tersebut telah memakan banyak korban sejak 20 tahun terakhir.
Total hampir 400.000 orang telah meninggal karena overdosis yang melibatkan resep atau opioid terlarang, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Ikon pop Prince dan rocker Tom Petty adalah salah satu korban overdosis dari epidemi yang terkenal ini.