
XIII Koto Kampar, gatra.net - Perayaan Waisak Nasional di Candi Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau, menjadi ajang silaturrahim bagi umat Buddha se-Indonesia. Soalnya acara sakral bagi umat Buddha itu dihadiri oleh umat dari 27 provinsi.
Tak kurang dari 3500 umat tumpah dalam gelaran yang ditaja pada Sabtu (25/5) malam di Candi Muara Takus itu. "Umat datang dari berbagai daerah, mulai dari Sumatera Utara hingga Papua Barat," Ujar Ketua DPP Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Upe Amin Untario kepada gatra.net.
Malahan kata Amin, ada juga umat yang datang dari luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand.
Waisak di Candi Muara Takus tadi kata Amin memang baru pertama kali digelar secara nasional. Namun kalau untuk se-Riau, selalu di candi itu.
"Ini adalah momen yang ditunggu-tunggu, selain meratakan Tri Suci Buddha, momen ini juga sebagai wadah untuk kembali memahami pentingnya persatuan. Mengamalkan nilai-nilai luhur dalam menjaga kerukunan, persatuan dalam beragama dan bermasyarakat sehingga persaruan Indonesia tetap terjaga," katanya.
Sementara, Ketua DPP Sangga Agung Indonesia (Sagin), Y M Khemacaro Mahathera menjelaskan bahwa perayan itu juga salah satu upaya untuk menjadikan Candi Muara Takus sebagai salah satu warisan dunia.
"Selain religi memang ini upaya kita untuk menjadikan candi Muara Takus sebagai salah satu warisan dunia," katanya.
Niat itu juga kata Khemacaro yang menjadi point penting terpilihnya Riau menjadi tuan rumah perayaan Waisak Nasional. Sebelumnya, perayaan ini hanya berpusat di Candi Sewu Yogyakarta dan pernah dilaksanakan di Candi Muaro Jambi.
Tadinya ada beberapa usulan lokasi pelaksanaan Waisak Nasional seperti di Sumatera Utara dengan Candi Bahal, Jambi, Sumatera Selatan dan Jawa Timur. Namun akhirnya Riau yang terpilih.
Perayaan diawali dengan parade berkeliling komplek Candi Muara Takus oleh 80 biksu yang membawa api suci yang sebelumnya telah di ambil dari vihara Hok An Kiong Bengkalis dan air dari enam sungai terbesar di Riau. Kemudian diikuti oleh ribuan umat yang hadir.
Sementara gelaran ini ditutup dengan pelepasan 2000 lampion lebih oleh Gubernur Riau beserta jajaran.