
Solo, gatra.net - Menghadapi mudik, PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) selaku pengelola tol Solo-Ngawi mengantisipasi lokasi rawan kecelakaan dan kondisi bottle neck atau macet di gerbang tol.
Direktur PT JSN Ari Wibowo mengatakan titik rawan kecelakaan di tol tersebut telah dipetakan. ”Dari pemetaan, jalan di Sragen hingga Ngawi ini kan kondisinya lurus, makanya perlu diwaspadai. Sebab jalan lurus yang panjang ini cenderung membuat jenuh,” ucap Ari saat ditemui, Jumat (24/5).
PT JSN pun mengingatkan masyarakat agar tetap berhati-hati saat berkendara. Apalagi perjalanan mudik biasanya melelahkan. Untuk mengantisipasi kecelakaan, JSN juga memperbanyak rambu lalu lintas.
”Rambu dan penerangan kami cukupi. Saya rasa kalau masyarakat bisa menaati batas kecepatan di rambu, semua dalam kondisi aman. Dari rambu Colomadu hingga Karanganyar, batas kecepatannya 60-80 km per jam. Sedangkan Karanganyar ke timur batas kecepatan maksimal 100 km per jam,” ucapnya.
JSN juga mengantisipasi kepadatan lalu lintas di gerbang tol hingga di pintu keluar tol. JSN pun bekerjasama dengan kepolisian setempat.
”Rekayasa di luar pintu tol sudah kewenangan kepolisian. Dari koordinasi yang kami lakukan, mereka akan memasang water barrier untuk mencegah kepadatan-kepadatan di gerbang tol,” ucapnya.
Di gerbang tol, JSN juga akan menambah petugas. Pada hari biasa ada 50 petugas yang tersebar untuk memantau kondisi tol. Namun saat mudik Lebaran jumlah petugas akan ditambah menjadi 100 orang.
”Supaya nantinya tidak terjadi penumpukan di pintu tol, kami menyiapkan petugas. Mereka mengantisipasi jika nanti uang elektronik untuk membayar tol tidak cukup atau kendala-kendala lain di pintu tol,” ucap Ari.