Home Politik MUI: Jangan Nodai Ramadan dengan Provokasi Politik

MUI: Jangan Nodai Ramadan dengan Provokasi Politik

Jakarta, gatra.net - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat agar tidak menodai bulan Ramadan dengan provokasi menolak hasil rekapitulasi suara Komisi Pemlihan Umum (KPU). Tindakan kekerasan yang terjadi selama aksi demo dari tanggal 21 Mei sangat memprihatinkan, terlebih terjadi di bulan suci Ramadan.

"Kita imbau dengan sangat pada masyarakat agar tidak terprovokasi. Jangan kita nodai kesucian bulan Ramadan," kata Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Din Syamsuddin di Gedung Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Jakarta Selatan, Rabu (22/5).

Din menyampaikan imbauan tersebut menanggapi kericuhan dalam aksi demonstrasi penolakan hasil rekapitulasi suara KPU yang dilakukan pendukung paslon nomor urut 02, Prabowo-Sandi.

MUI meminta pihak yang merasa dicurangi untuk menempuh proses hukum yang sudah disediakan. Jangan terus melakukan tindak kekerasan. "Kita dorong untuk diselesaikan secara sungguh-sungguh melalui mekanisme yang tersedia," ujar Din. 

Menurutnya, mekanisme yang dimakud terdiri dari dua, yaitu melalui mekanisme hukum atau lembaga-lembaga hukum dan mekanisme politik yakni menjalin dialog antara kedua kubu.

"Apapun hasil dari mekanisme hukum dan politik tersebut, nantinya harus bisa diterima oleh semua pihak dan kembali kita bersatu," imbau Din.

225