Jakarta, gatra.net - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengakui politik identitas masih menggerogoti tendensi politik negeri ini selama Pemilu 2019. Menurutnya banyak isu hoaks yang dibakar hanya untuk menghidupkan politik penunggangnya.

"Politik identitas dari SARA sebenarnya sah-sah saja asal dosisnya terkontrol. Politik identitas ini kan di pilpres Amerika saja ada, wajar ini terjadi asal tidak berlebihan. Sayangnya di Indonesia tidak terkontrol, dan sudah over dosis," katanya usai jumpa pers di Posko TKN Cemara, Menteng, Jakarta, Selasa (21/5).

Karena itu ia berharap kondisi politik ini bisa menjadi pembelajaran bersama. "Saya harap di pemilu berikutnya politik identitas bisa berkurang," tambahnya.

Terkait adanya gugatan sengketa hasil Pilpres 2019 ke Mahkamah Konstitusi (MK) yang diajukan paslon 02, Arsul Sani menyampaikan TKN siap menghadapi gugatan tersebut. Dia mengatakan TKN sudah menyiapkan 60 tim kuasa hukum untuk menghadapi gugatan tersebut.

"Kita lihat perkembangannya, kan ada tiga hari batas pengajuan gugatan. Jika paslon 02 mengajukan gugatan kami siap, apalagi TKN sudah menyiapkan saksi ahli dan lawyer profesional yang siap membantu proses hukum nantinya," kata Arsul.