Home Gaya Hidup Pekan Gawai Dayak Jadi Agenda Tahunan di Pontianak

Pekan Gawai Dayak Jadi Agenda Tahunan di Pontianak

Pontianak, gatra.net - Pekan Gawai Dayak (PGD) ke 34 Kalimantan Barat resmi dimulai. Rangkaian acara yang diisi berbagai perlombaan tradisional masyarakat Dayak pada PGD ke 34 ini akan berlangsung hingga satu pekan ke depan di Rumah Radakng, Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat, sejak 20 hingga 27 Mei mendatang.

"Ada lomba nyanyi tari, ada lomba pangka' gasing, ada menganyam manik, ada menyumpit, ada lomba menumbuk padi, dan banyak perlombaan budaya dayak lainnya," kata Presiden Majelis Adat Dayak Nasional, Cornelis saat menyampaikan sambutan di acara pembukaan, di Pontianak, Senin (20/5).

Cornelis mengatakan tujuan diselenggarakan PGD ke-34 yaitu bagaimana masalah pangan dan pembangunan manusia serta pariwisata dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Tidak hanya sekadar hura-hura, agar bisa mengenal budayanya sendiri," ujarnya.

Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menegaskan pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung pelaksanaan PGD yang dilaksanakan setiap tahunnya di provinsi itu.

"Dukungan yang akan kita berikan ini bukan hanya dalam bentuk dukungan moril, tetapi juga materil mengingat PGD ini sudah dilaksanakan setiap tahunnya dan sudah menjadi agenda pariwisata daerah, sehingga akan terus kita dukung," ujarnya.

Midji mengatakan pemerintah daerah Kalbar telah menganggarkan Rp300 juta untuk mendukung pelaksanaan PGD dengan pos anggaran berada di Dinas Pariwisata Kalbar.

Dia menilai kegiatan PGD terbukti dapat menyedot perhatian wisatawan, baik domestik maupun Internasional. Ini tampak dari banyaknya wisatawan asing baik dari Malaysia, Brunei Darusalam, maupun beberapa negara Eropa lainnya yang datang ke Pontianak.

"Kegiatan ini jelas memberikan dampak positif pada pariwisata kita, dimana hotel penuh, restoran dan rumah makan penuh dan memberikan kita keuntungan pada percepatan perputaran ekonomi daerah," katanya.

Dia menambahkan, karena kegiatan itu bersamaan dengan umat muslim melaksanakan ibadah puasa. Secara tidak langsung menunjukkan pengembangan budaya itu sarat dengan toleransi dan saling menghormati.

"Saya selaku Gubernur memberikan kesempatan kepada semua budaya apapun untuk mengembangkannya di Kalimantan Barat ini. Panitia juga telah menyesuaikan jadwal kegiatannya karena untuk menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa," katanya.

Ia menjelaskan bahwa panitia telah menyampaikan selama kegiatan PGD mulai dari jelang berbuka puasa hingga lepas salat tarawih, tidak ada kegiatan.

1929

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR