
Pekanbaru, gatra.net - Di momen Ramadhan dan Idul Fitri (Rafi) 1440 Hijriyah, Telkomsel sudah membikin antisipasi lonjakan komunikasi dan pembelian pulsa.
Pertama, distribusi produk dan pengisian pulsa satu kali lipat dari kondisi normal sudah dilakukan. Bukan hanya di outlet tapi juga di semua channel distribusi baik tradisional channel (Mkios) dan modem channel seperti ATM, T-Cash, transfer pulsa dan yang lain.
Kepada gatra.net Jum'at (17/5), General Manager Telkomsel Sumbagteng, Ihsan menjelaskan, dari pengalaman sebelumnya peningkatan pengisian pulsa di Ramadhan dan Idul Fitri mencapai 10 persen.
"Saat ini kita memiliki sekitar 17 ribu outlet yang tersebar di Sumbagteng. Semua outlet ini kita suplay produk hingga 1 kali lipat dari hari normal," katanya.
Ini dilakukan kata Ihsan demi melayani kebutuhan seluruh pelanggan Telkomsel Sumbagteng yang kini sudah mencapai angka 13,5 juta pelanggan.
Terus pihaknya juga kata Ihsan sudah mengidentifikasi bahwa ada 53 titik keramaian di wilayah Sumbagteng. Titik ini biasanya ada di beberapa lokasi yang dipakai orang sebagai jalur mudik. Di Riau sendiri ada 25 titik, Sumatera Barat 12 titik dan Kepulauan Riau 16 titik.
"Di titik keramaian ini lah kita fokuskan peningkatan layanan, baik itu jaringan maupun produk," ujarnya.
Selain empat grapari yang tetap buka selama libur Idul Fitri, pihaknya juga menyediakan layanan di 37 Mobile Grapari yang di sebar di wilayah operasi.
Lagi-lagi semua layanan ini dibikin dmei mengantisipasi lonjakan. Misalnya layanan Voice (suara) diprediski akan meningkat hingga 5%, SMS hingga 6% dan layanan data mencapai 20% dibanding hari biasa.
"Tahun lalu lonjakan data mencapai 35%, namun untuk voice dan sms justru stabil," katanya.
Dari semua kesiapan yang sudh dibikin kata Ihsan, pihaknya optimis bisa melayani voice hingga 135 juta menit dan 16 juta SMS permenit.
"Saat ini kita miliki 6400 BTS 2G, 6200 lebih BTS 3G dan 5000 4G LTE. Cakupan jaringan kita telah melayani 100% di ibu kota kabupaten sampai kecamatan di Sumatera. Sementara nasional sudah 97% populasi Indonesia," rincinya.