
Semarang, gatra.net - Tiga titik kemacetan di kota Semarang menjadi perhatian Dinas Perhubungan Kota Semarang selama Ramadan hingga menjelang Lebaran 2019. Ketiga titik adalah kawasan Simpanglima, Tugu muda, dan Pusat jajan di Jalan Pandanaran.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, M Khadik, memperkirakan ketiga titik itu rawan macet karena ramai oleh kunjungan masyarakat, yang berziarah di Bergota, berwisata belanja di pusat oleh-oleh dan di sekitar Tugumuda.
“Berdasar pengalaman tahun lalu, jumlah peziarah sangat banyak. Karena itu harus melakukan rekayasa lalu lintas di perempatan Jalan Pandanaran dan Bergota. Kami sudah persiapkan semua itu untuk mengantisipasi kemacetan arus lalin,” kata Khadik.
Untuk pemantauan lalu lintas di wilayah tersebut, pihaknya akan melibatkan aparatur lain bersama Polrestabes Semarang, Dinas Kesehatan Kota Semarang, dan Satpol PP, dengan menyiagakan 13 posko mudik di kota Semarang. Beberapa di antaranya adalah di simpang Jrakah, Terminal Mangkang, exit tol Kalikangkung, Pasar Karangayu, Terminal Cangkiran, Terminal Gunungpati, Kantor Dishub, Tugu Muda, dan Simpanglima.
“Posko mudik tersebut mulai disiagakan mulai H-7 hingga H+7 Lebaran” kata Khadik. Beberapa pos yang dilalui pemudik luar kota, disediakan tempat istirahat. "Mereka juga bisa tanya-tanya berbagai informasi tentang arus mudik, tujuan, ataupun jalur-jalur alternatif.”
Selain mempersiapkan posko mudik, Khadik juga mengecek rambu-rambu permanen di sejumlah titik di kota Semarang. Rambu-rambu portabel dan penerang jalan juga sudah disiapkan. “Kami upayakan kelancaran lalu lintas para pemudik yang masuk kota Semarang, baik dari arah barat, selatan, tenggara, maupun timur, dari tol ataupun jalur biasa,” katanya.
Khadik juga menyoroti penumpukan kendaraan saat arus mudik, yaitu di persimpangan Jrakah menjadi titik yang perlu diantisipasi dengan rawan penumpukan kendaraan saat arus mudik Lebaran 2019 di Kota Semarang. Jika pintu tol Kalikangkung terjadi antrean sekitar tiga kilometer (km), arus lalu lintas akan dialihkan menuju exit tol Kaliwungu.
Pihaknya memprediksi akan ada penumpukan kendaraan di jalur pantura dari Kawasan Mangkang hingga traffic light Jrakah. “Biasanya nanti numpuk di traffic light Jrakah sampai Mangkang. Kami akan membuat posko terpadu di sana untuk mewaspadai terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Khadik
Disiapkan pul jalur alternatif dari beberapa arah jika terjadi kemacetan. Untuk jalur alternatif dari arah barat ke selatan, pemudik bisa melalui Mangkang-Podorejo-Kedungpane-Mijen-Cangkiran-Gunungpati-Ungaran.
Adapun dari arah timur ke selatan, selain melalui jalur pantura, pemudik bisa melalui Jalan Kaligawe-Jalan Woltermongonsidi-Jalan Fatmawati-Klipang-Segar Bencah-Jalan Prof Sudharto-Jalan Setia Budi-Ungaran.
Sementara dari arah timur ke barat, pemudik bisa lewat Jalan Kaligawe-Jalan Woltermangunsidi-Jalan Arteri Soekarno Hatta-Jalan Ronggowarsito-Arteri Utara-Kalibanteng-Jrakah-Kendal.
Kemudian, dari arah barat ke timur pemudik bisa melalui Jrakah-Jalan Siliwangi-Jalan Jendral Sudirman-Indraprasta-Pemuda-Bubaan-Arteri Sukarno Hatta-Jalan Majapahit Mranggen. Pemudik juga bisa lewat tol Krapyak dan keluar di exit tol Gayamsari bagi pemudik yang akan menuju Mranggen, Grobogan, dan Blora. Pemudik yang menuju Demak, Kudus, Jepara, dapat melalui Tol Krapyak dan keluar di exit tol Muktiharjo.
Untuk pengamanan arus mudik 2019 ini, Dishub mengerahkan sekitar 180 petugas di sejumlah titik.