
Sleman, gatra.net - Kericuhan antar-suporter saat laga sepak bola Liga 1, antara PSS Sleman dan Arema FC, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5) mengakibatkan seorang pemain PSS U-16 terluka. Korban bernama Anggriyanto Faisal harus menjalani operasi mata di RSUP Dr Sardjito pada Kamis (16/5).
Manajer PSS U-16 Johannes Sugianto mengatakan, para pemain PSS U-16, U-17, dan U-18 ikut menyaksikan pertandingan PSS dan Arema FC. Saat ricuh suporter terjadi, gelandang U-16, Anggriyanto Faisal berada di tepi lapangan. Ia pun terkena benda keras yang dilempar dari tribun penonton.
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Jogja International Hospital (JIH), rumah sakit terdekat dari stadion. Namun kemudian diputuskan menjalani operasi mata di RSUP Dr Sardjito. "Terkena lemparan dan harus operasi pada bagian mata," katanya, Kamis (16/5).
Johannes mengatakan, belum tahu dampak peristiwa ini pada karier sepak bola Anggriyanto. Ia harus menunggu pemeriksaan dokter untuk mengetahui kondisi si pemain. "Kerusuhan itu jelas contoh buruk bagi pemain muda. Sangat disayangkan. PSS akan menanggung biaya perawatan Anggriyanto," katanya.
Sebelumnya kerusuhan sempat terjadi pada laga pembuka kompetisi Liga 1 antara PSS melawan Arema FC. Selain menimbulkan korban, pertandingan dihentikan sementara oleh wasit.
Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto mengatakan, kepolisian menangkap enam orang yang diduga sebagai provokator saat kerusuhan itu. Namun karena tak terbukti melakukan tindak pidana, mereka pun dilepas.
"Itu kan diamankan dalam rangka proses pencegahan supaya tidak berkembang lagi kerusuhannya. Tapi mereka sudah dikembalikan. Tidak ada barang bukti yang mendukung melakukan tindak pidana sehingga tidak bisa ditahan," katanya.
Ia juga mengatakan, polisi belum menerima laporan kerusakan usai insiden itu. Polda DIY mengimbau masyarakat yang mengalami kerugian supaya melapor.
"Kalau pertandingan Liga 1 kan izinnya yang mengeluarkan Mabes Polri. Polda hanya diminta rekomendasi saja. Setelah kejadian ini pasti akan ada evaluasi," ucapnya.