Home Kesehatan Cegah Stunting Harus Dipersiapkan Sejak Remaja Putri

Cegah Stunting Harus Dipersiapkan Sejak Remaja Putri

Jakarta, gatra.net – Permasalahan stunting di Indonesia sampai saat ini terus diupayakan untuk segera terselesaikan. Sebagai pencegahan, sebenarnya sudah dapat dilakukan sejak dini. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIP) mengatakan pencegahannya bisa dimulai sejak remaja putri.

"Remaja putri itu kan mengalami menstruasi sudah (bisa) mencegah supaya tidak terjadi anemia, karena kalau pada masa kehamilan terus berlanjut anemianya bisa menimbulkan janin yang tidak sehat,” kata Peneliti Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI, Ainia Herminiati di Media Center LIPI, Jakarta, Rabu (15/5).

Menurutnya, persiapan saat kehamilan juga perlu diperhatikan. Konsumsi makanan, pola hidup bersih dan sehat harus dilakukan ibu hamil. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan suplementasi dari yakni tablet tambah darah (TTD) untuk ibu hamil. Makanan juga harus memenuhi standar minimal kebutuhan energi, terutama sumber protein hewani maupun nabati.

Baca Juga: Stunting Tidak Hanya Soal Tinggi Badan Anak

Ainia menjelaskan saat fase menyusui, ibu harus memperhatikan kualitas ASI yang dikeluarkan. Kualitas ASI juga berasal dari asupan makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu.

“Pada saat sudah mulai menyusui itu harus 6 bulan dan dijaga kualitas serta kuantitas ASI-nya. Kandungan postpartum dan laktogogue untuk merangsang volume dan meningkatkan kualitas ASI dapat diperoleh dari daun torbangun di Sumatera Utara, daun katuk, daun kelor,” ujarnya.

Baca Juga: Stunting Dapat Dicegah dengan Peningkatan Kualitas Kesehatan

ia menambahkan, setelah bayi berusia 6-12 bulan maka perlu mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI). MPASI pada tahap pertama adalah bubur saring. Kemudian, tahap berikutnya diberi makanan dengan tekstur lebih padat, serta harus memenuhi standar untuk MPASI-nya.

"ASI juga tetap dilanjutkan sampai usia 2 tahun,” tutur Ainia.

Selain itu, dari pola konsumsi pangan saja ada yang dinamakan intervensi spesifik dan sensitif. Mulai dari penanganan sanitasi higenis, penggunaan air bersih sangat terkait di sana. Ada banyak program intervensi yang dilakukan oleh LIPI serta kementeriannya lainnya.

"Mudah-mudahan bisa segera menurunkan angka stunting yang ditargetkan turun menjadi 20%,” terangnya.

922