
Tanjungpinang, gatra.net - Semua pulau yang berdekatan dengan Singapura di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), kini sudah siaga dengan penyebaran virus cacar monyet (monkeypox.
Setelah Batam dan Karimun menyiagakan thermo scanner di pintu masuk pelabuhan internasional di daerahnya, Tanjungpinang juga sudah melakukan hal yang sama di Pelabuhan Sri Bintan Pura, Tanjungpinang.
Kepada gatra.net, Kepala Seksi Unit Kesehatan dan Lintas Wilayah (UKLW) KKP Kelas II Tanjungpinang, Yoyok Dwi Santoso mengatakan, Pemerintah Singapura sebenarnya sudah mengisolasi masyarakatnya yang terindikasi virus tadi.
Baca juga: Warga Batam, Awas Virus Cacar Monyet
Tapi sebagai bentuk kewaspadaan, pihaknya berinisiatif melakukan pengawasan terhadap wisatawan mancanegara (wisman) yang datang dari Singapura.
"Metode pengawasan yang kami lakukan adalah memasang thermo scanner dengan indikatornya sekaligus. Alat itu diatur dengan ukuran 38 derajat celcius, karena jika seseorang suhu badannya di atas angka tersebut akan dicurigai mengalami demam dan ada indikasi-indikasi infeksi," katanya Selasa (15/5).
Kalau kemudian ditemukan ditemukan wisman dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius kata Yoyok, pihaknya akan langsung melakukan pemeriksaan lanjutan di ruang kesehatan yang sudah dibikin di pelabuhan.
"Kalau wisman tadi positif terjangkiti virus monkeypox, yang bersangkutan akan diisolasi di ruangan yang ada di Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP)," terangnya.
Baca juga: Karimun Waspada Monkeypox
Selain KKP, Kepala Kantor Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinkesdalduk KB) Kota Tanjungpinang, Rustam, juga mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan ruangan isolasi bagi masyarakat yang terindikasi terjangkiti penyakit cacar monyet itu.
Pihaknya malah sudah menjalin kerjasama dengan RSUP sebagai rujukan dan penyedia ruangan isolasi. "Kami sudah menghubungi Dinas Kesehatan Provinsi agar mengaktifkan RSUP sebagai tempat rujukan," ujarnya.
Sampai saat ini di Tanjungpinang kata Rustam belum ada laporan dari masyarakat terkait virus cacar monyet. "Belum ada laporan baik dari puskesmas maupun masyarakat langsung. Bisa jadi lantaran di Singapura virus ini cepat ditangani dengan mengisolasi seorang pasien yang terjangkit, termasuk orang yang berhubungan langsung dengan pasien," katanya.
Walau belum ada laporan kata Rustam, pihaknya tetap mengimbau puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penderita demam.
Saat ada pasien yang datang dengan gejala kulit ruam yang spesifik seperti cacar monyet, apalagi punya riwayat perjalanan dari negara yang terdapat kasus virus itu, maka yang semacam ini harus segera ditangani.
"Tanjungpinang ini kan termasuk salah satu daerah yang dekat dengan Singapura, maka kita patut waspada," katanya.
Reporter: Fathur Rohim