Home Kementan Lepas Ekspor Ratusan Ribu Ton Pinang dan Cangkang Sawit di Jambi

Kementan Lepas Ekspor Ratusan Ribu Ton Pinang dan Cangkang Sawit di Jambi

Jambi, gatra.net - Kementerian Pertanian (Kementan) melepas ekspor 320.260 ton biji pinang asal Jambi senilai Rp9,1 miliar ke Thailand dan India. Pelepasan ekspor dilakukan di Pelabuhan Talang Duku, Jambi, Sabtu (11/5).

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian (Kementan), Ali Jamil, saat melakukan pelepasan ekspor pinang tersebut menyampaikan, Kementan berkomitmen meningkatkan ekspor berbagai komoditas pertanian.

"Tujuannya agar para petani dan pelaku usaha bisa mendapat nilai tambah yang proporsional, selain menjadi masukan devisa bagi negara," kata Jamil.

Menurutnya, sebanyak 320.260 ton biji pinang asal Jambi tersebut telah disertifikasi oleh Barantan. Pemeriksaan berupa tindakan karantina yang dilakukan sehingga dapat memenuhi persyaratan sanitary dan phytosanitary (SPS) atau persyaratan kesehatan karantina dari negara mitra dagang, yaitu bebas hama dan penyakit target.

Petugas karantina melakukan pemeriksaan dokumen dan fisik, memastikan komoditas pertanian yang biasanya digunakan sebagai bahan baku masakan, kosmetik, permen, dan obat-obatan tersebut bebas hama dan penyakit.

Jika ditemukan adanya investasi hama, lanjut Jamil, maka dilakukan tindakan karantina seperti fumigatasi atau tindakan karantina lainnya guna mengeliminasi hama tersebut. Hal ini agar tidak terjadi penolakan saat tiba di negara tujuan.

Berdasarkan catatan, biji pinang menyumbang 16,7% dari total ekspor komoditas pertanian asal Jambi di tahun 2018, berada di posisi kedua terbesar di bawah komoditas karet yang menyumbang 60%.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Karantina Pertanian Jambi, Bambang Hesti, menambahkan, selain biji pinang, pada acara ini juga diekspor cangkang sawit sebanyak 3.700 ton senilai Rp5,6 miliar miliar tujuan Thailand dan kelapa bulat sebanyak 27 ton senilai Rp378 juta ke Pakistan.

Provinsi Jambi sendiri memiliki potensi yang besar di bidang pertanian. Dari sistim otomasi perkarantinaan, IQFAST di Karantina Pertanian Jambi, tercatat lalu lintas ekspor komoditas pertanian asal Jambi di tahun 2018 mencapai total nilak Rp3,95 triliun.

Adapun komoditas unggulan pertanian Jambi yang diekspor di antaranya cangkang sawit, biji pinang, karet lempengan, crude coconut oil (CCO) atau minyak kelapa, dan kayu olahan. Dan 5 negara tujuan ekspor terbesar adalah Jepang, Thailand, Korea Selatan, India, dan Malaysia.

Pada kesempatan tersebut, Jamil menyampaikan pesan agar petani dan eksportir mendapatkan keuntungan sesuai harapan, langkah yang perlu dilakukan di antaranya dengan memperhatikan waktu panen dan cara penanganan pascapanen yang tepat, sistem sortasi yang efektif, serta efisiensi waktu, dan biaya penanganan sampai komoditas siap diekspor.

Selain itu, Jamil juga menekankan agar ekspor pertanian tersebut dapat ditingkatkan, baik volumenya maupun tujuan negara mitra dagang yang baru.

"Caranya dengan meningkatkan daya saing ekspor kita dibandingkan dengan sesama negara produsen lainnya," kata dia.

Kabarantan juga mengingatkan bahwa bagi masyaralat terutama para milenial di Jambi yang ingin menjadi eksportir pertanian, Kemtan lewat program Agro Gemilang (Ayo Gerakkan Ekspor Produk Pertanian oleh Generasi Milenial Bangsa) membuka pelatihan berbagai komoditas pertanian guna memenuhi standar sanitary dan phytosanitary negara tujuan.

"Hubungi saja kantor karantina terdekat dan ikuti jadwal pelatihannya, mereka juga bisa melakukan bimbingan secara mandiri ke petugas karantina jika diperlukan. "Pokonya kami support penuh, supaya ekspornya lancar," ujar Jamil.

Gubernur Provinsi Jambi yang diwakil oleh Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Jambi, Agus Sunarya yang hadir dan melepas ekspor dalam acara tersebut menyampaikan bahwa potensi pertanian Jambi harus didukung dengan potensi sumber daya manusia agar mampu bersaing dan memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk para petani dan pelaku usaha.

Pemprov Jambi juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kementan dan Karantina Pertanian. Agus mengatakan, semua elemen, khususnya institusi pemerintah harus mendukung pemberdayaan sumber daya pertanian lokal, agar mampu go internasional supaya memberikan manfaat buat semua.

Sedangkan kepada para eksportir yang kali ini terdiri dari PT Berkah Enegri Abadi, PT Indopak Trading, PT dan Indo Lanka Usaha Mandiri serta pelaku usaha lainnya, Agus mengajak untuk terus lakukan inovasi agar produk pertanian yang diekspor merupakan produk hilir sehingga memberi nilai tambah.