
Jakarta, gatra.net - Sekretaris Jenderal ( Sekjen) Partai Perindo M. Rofiq mengungkapkan kaderisasi bangsa ke depannya khususnya anak muda selama ini diukur dengan uang. Bahkan menjadi anggota dewan pun harus berbiaya besar.
"Hingga hari ini politik di Indonesia memang materialistis. Sebagai Sekjen partai saya mengetahui hampir semua partai partai tidak mengakomodir anak muda. Telebih kalau dia bukan dari anak pejabat, anak anggota," tutur M. Rofiq di diskusi Polemik MNC Sindo Trijaya FM, Di De' Consulate Lounge, Jakarta Pusat, Sabtu (11/5).
Menurut M.Rofiq yang paling sial yakni mereka (anak muda_red) pelengkap bukan sebagai inti dari Caleg. Kemudian untuk mencapai arah menuju keterpilihan memang ditentukan oleh besaran uang.
"Masyarakat juga sudah maklum. Bahwa ini soal pesta. Yang berpesta ini bukan hanya dia saja tapi rakyat juga ikut rayakan berpesta. Pesta itu dikonotasikan sebagai money politik," tuturnya.
Ini merupakan situasi yang tidak bisa dihindarkan, lanjut M.Rofiq, sistem politik ini menjadi pemicu munculnya transaksi politik. Sehingga kalau berbicara mengenai sistem pemilu terbuka maka ada proses "menghalalkan" sesuatu yang halal menjadi haram.
"Kalau sistem ini dipertahankan maka kualitas demokrasi kita makin menurun. Yang harus bertanggung jawab, ya kita elite politik. Pimpinan partai, legislatif, eksekutif," katanya.