
Banda Aceh, gatra.net – Memasuki bulan suci Ramadan 1440 Hijriyah, PT PLN (Persero) wilayah Aceh kembali mulai melakukan pemadaman di sejumlah Kabupaten dan Kota di Provinsi itu.
Biro Humas PLN Aceh, Bahrul mengatakan, pemadaman dilakukan PT PLN wilayah Aceh sehubungan dengan Tripnya PLTU NAGAN Raya Unit 1 dan 2, PLTG MPP PPASR Unit 1.2.3, PLTU PSUSU Unit 2 , PLTGU BLWAN GT Unit 2.1 dan ST Unit 2.O mulai pukul 02.45 WIB.
“Akibat kerusakan tersebut, pemadaman terjadi di sejumlah daerah di Aceh yakni di Kota Lhokseumawe, Bireun, Pidie Jaya, Sigli, Banda Aceh, Meulaboh, Nagan Raya dan Blangpidie dan sekitarnya,” sebut dia.
Saat ini, kata dia, petugas sedang melakukan perbaikan dan pengaturan beban. “PLN Aceh mohon maaf atas ketidaknyamanannya kepada masyarakat di provinsi paling ujung barat Indonesia itu,” ungkapnya.
Meskipun demikian, banyak masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar memprotes atas pemadaman yang sering dilakukan pihak PLN saat memasuki bulan puasa. Apalagi pemadaman terjadi saat jelang sahur dan berbuka puasa.
Bahkan, banyak warga meluapkan kekecewaannya melalui media sosial dengan berbagai komentar negatif.
“Seharusnya, PLN Aceh mencari solusi agar pemadaman listrik tidak terjadi di bulan puasa, agar masyarakat lebih nyaman untuk beribadah selama Ramadhan,” ungkap Irwan, salah seorang warga Banda Aceh, Kamis (9/5).
Padahal, kata dia, sebelumnya pihak PLN Aceh telah membuat kesepakatan dengan Pemerintah Aceh agar tidak terjadi pemadaman lampu selama bulan puasa, tapi kenyataannya terjadi pemadaman listrik di bulan puasa.
“Yang membuat kami kesal kepada PLN, kenapa lampu harus mati saat sedang melakukan tarawih, mau berbuka puasa, dan bahkan menjelang sahur,” terangnya.
Hari ini saja, jelas Irwan, listrik sudah mati beberapa kali. Kami merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan PLN selama bulan puasa.