Home Ekonomi Tenaga Kerja Pelaut di Bali, hampir 60% Tereksploitasi

Tenaga Kerja Pelaut di Bali, hampir 60% Tereksploitasi

Bali, gatra.net – Pemerintah menyebutkan bahwa tenaga kerja yang paling banyak tereksploitasi adalah tenaga kerja pelaut. Dan dari 100% tenaga kerja pelaut yang tereksploitasi tersebut, terbanyak berasal dari Bali. Jumlahnya hampir mencapai 60%.

Penyebabnya, karena karakter orang Bali, kebanyakan mendukung jika ada anaknya akan berangkat bekerja ke kapal pesiar. Meskipun dengan mengeluarkan biaya besar sekalipun.

“Itu bisa dikatakan, merupakan kelebihan maupun kelemahan orang Bali,” kata Ketua Kesatuan Pelaut (KPI) Provinsi Bali, I Dewa Putu Susila, beberapa waktu lalu di Denpasar.

Selain budaya, kata Susila, faktor lain adalah kurangnya informasi dan pengetahuan masyarakat mengenai tata cara berangkat ke kapal pesiar. “Yang mana, akhirnya menjadi salah satu karakter orang Bali yang menjadi kelebihan, maupun titik lemahnya juga," paparnya.

Masalahnya, sebagian besar yang ingin bekerja sebagai pelaut banyak salah langkah dan salah memilih agenda, sehingga akhirnya merasa tertipu.

"Sampai telah ada banyak mengeluarkan uang, akan tetapi tidak ada kepastian kapan berangkat ke kapal pesiar. Misal salah satu contohnya," ucapnya.

Melihat masalah tersebut, KPI akan memberi pengetahuan dan mengedukasi masyarakat tentang bagaimana bisa berangkat ke kapal pesiar dengan tepat dan benar.

“Akan tetapi, dari pengamatan saya pribadi jumlahnya saat ini, sedikit demi sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sebelumnya,” ujarnya.


Reporter: A.A. Gede Agung

Editor: Hendry Roris Sianturi