
Banjarnegara, gatra.net – Pemerintah Kabupaten Bajarnegara, Jawa Tengah, menjamin ratusan pedagang yang menjadi korban dalam kebakaran Pasar Mandiraja menempati pasar sementara pada Ramadan ini. Rencananya, sebelum Idulfitri, pasar sementara itu sudah beroperasi.
Kepala Bidang Pasar pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Banjarnegara, Hari Arumbinuko, mengatakan bahwa para pedagang menempati lapak sementara itu dan berjualan agar tak kehilangan momentum Ramadan dan Idulfitri di pasar sementara tersebut.
"Nanti ada pemberitahuan ke pedagang. Bekerja sama dengan paguyuban pedagang," katanya. Penempatan pedagang di pasar sementara itu, kata Hari, agar roda perekonomian Pasar Mandiraja yang kini terhenti total akibat musibah kebaraan awal Maret lalu kembali bergulir. Dalam kebakaran tersebut, sebanyak 450 lapak dan 38 kios ludes terbakar.
Hari menjelaskan, pasar relokasi ini dibagi menjadi dua tempat. Pedagang barang yang bersifat segar atau basah, seperti sayur dan buah akan menempati lapak relokasi di timur pasar Mandiraja. Sedangkan pedagang barang kering seperti pakaian direlokasi di area terminal Mandiraja tak jauh dari pasar. “Setiap pedagang akan mendapatkan jatah satu lapak dengan ukuran 2x2 meter,” ujarnya.
Pembagian lapak untuk setiap pedagang akan dilakukan oleh penanggung jawab pasar. Pedagang tidak boleh memilih atau menentukan sendiri lapak yang dikehendaki. "Dalam waktu dekat, ada pemberitahuan kepada pedagang setelah pembangunan pasar relokasi siap ditempati," katanya.
Menurut Hari, pasar permanen baru akan dibangun pada 2020. Pemerintah Kabupaten Banjarnegara masih mengkaji sumber dana untuk pembangunan pasar ini, apakah dari Pemkab Banjarnegara, Pemprov, ataukah dari pemerintah pusat. "Bisa pula anggaran berasal dari gabungan ketiganya," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Arif Rachman, mengatakan bahwa BPBD sebagai salah satu pihak yang terlibat dalam pembangunan pasar darurat menargetkan pasar darurat selesai pada awal Ramadan. Diperkirakan, pada pertengahan Ramadan, pedagang sudah bisa menempati lapak masing-masing.
“Agar perekonomian pedagang pasar dan orang-orang yang mata pencahariannya di pasar cepat pulih,” ujar Arif.