
Semarang, gatra.net - Para pedagang barang antik yang biasanya berjualan di Jalan Srigunting, kawasan Kota Lama, kini sudah menempati Galeri Industri Kreatif di gedung Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), tepatnya belakang Gereja Blenduk.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto mengatakan, para pedagang antik sudah tidak bisa lagi menempati kawasan Kota Lama. Lapak-lapak yang selama ini mereka tempati kini sudah dibongkar.
Menurut Fajar, pembongkaran lapak milik para pedagang dilakukan sejak Jumat (3/5) lalu. Dinas mengerahkan aparatnya untuk pembersihan lapak di Jalan Sriguntung. Ia memastikan sudah tidak ada lagi pedagang di sepanjang Jalan Srigunting mulai Minggu (6/5). "Hari ini sudah bersih. semua lapak sudah kami bongkar dan pedagang sudah pindah ke gedung PPI," tutur Fajar kepada wartawan, Minggu (6/5).
Fajar mengatan, Pemerintah Kota Semarang telah menyediakan tempat di gedung PPI untuk tempat berjualan. Setelah pedagang menempati gedung PPI, PT Abipraya selaku kontraktor pembangunan Kota Lama akan melakukan pemagaran kawasan tersebut. “Kami berharap para pedagang akan merasa lebih nyaman dengan menempati tempat baru tersebut,” kata Fajar.
Perintis Pedagang Barang Antik Kota Lama Semarang, Linggo Sapto, menyambut baik pemindahan ini. Menurutnya, hal tersebut membuat pedagang lebih tertata dibanding lapak sebelumnya yang berada di Jalan Srigunting. "Di dalam malah lebih enak. Kami tidak harus usang-usung barang-barang, dikeluarkan, nanti dimasukan lagi," tutur Linggo.
Linggo mengatakan, para pedagang mengadakan acara ritual slub-sluban guna menempati lapak baru dengan doa, pemotongan tumpeng, serta makan jajan pasar bersama-sama pada Sabtu (4/5) lalu.
Dia memprediksi, pada pekan pertama di tempat baru dipastikan akan sepi pengunjung, terlebih pada saat itu masuk bulan Ramadan. Namun, dia yakin pada pekan ketiga hingga Lebaran, Galeri Industri Kreatif di gedung PPI akan ramai pengunjung. "Kalau awal-awal mungkin akan sepi tapi nanti dua minggu, tiga minggu berjalan akan kembali ramai, apalagi nanti saat Lebaran," katanya.
Menurutnya, dalam memasarkan barang antik, lokasi lapak tidak begitu berpengaruh. Sebab, hal yang penting adalah penggunaan media sosial sebagai sarana dalam pemasaran barang antik. "Lapak sebenarnya nomor sekian, dalam pemasaran yang penting adalah media sosial, sedangkan lapak itu hanya sebagai displai," ujarnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Barang Antik Semarang, Surono, mengemukakan bahwa barang-barang yang dijual di PPI tidak jauh berbeda dari yang dijual saat pedagang masih menempati Jalan Srigunting. Barang antik yang dijual usianya di atas 100 tahun, di antaranya keris, mebel, alat penerangan, dan keramik.
"Barang antik lakunya susah-susah gampang. Kadang barang antik yang digadang-gadang bakal cepat laku, malah tidak laku-laku. Justru barang yang diprediksi tidak laku, malah cepat laku," tuturnya. Harga barang antik yang dijual di Galeri Industri Kreatif bervariasi mulai Rp20 ribu hingga Rp100-an juta.