
Washington DC, gatra.net - Penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner berharap Israel akan segera melihat proposal perdamaian Timur Tengah sebelum menjalankan pengambilalihan kawasan permukiman Tepi Barat. Pengambilalihan kawasan tersebut sebelumnya dijanjikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat dirinya berkampanye sebelum terpilih pada 9 April 2019 lalu sementara Palestina akan mendirikan sebuah negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza, yang direbut Israel pada 1967.
Pengambilalihan yang akan dilakukan oleh Israel ini akan memicu kecaman dari Palestina dan Arab serta menghambat upaya perdamaian AS. Kushner berharap proposal ini dapat dicermati dengan baik oleh kedua belah pihak yakni Israel dan Palestina sebelum mengambil keputusan sepihak saja.
"Saya berharap kedua belah pihak akan melihatnya secara nyata baik dari pihak Israel maupun Palestina, sebelum langkah-langkah sepihak dibuat," ujar Kushner seperti dilansir dari Reuters, Jumat (3/5). Kushner menambahkan bahwa usulan ini akan disampaikan pada Juni mendatang.
Proposal perdamaian ini telah dikembangkan sejak dua tahun terakhir dengan harapan untuk melahirkan dialog baru antara Israel dan Palestina setelah pihak Palestina menolak untuk berbicara dengan pihak Paman Sam sejak Presiden AS, Donald Trump memutuskan untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mendeklarasikannya sebagai ibu kota Israel.
"Proposal perdamaian ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi antara Israel dan Palestina serta menjadi awalan untuk memulai kehidupan yang lebih baik," kata Kushner.
Reporter: Ane